Tutup Ruang Saudagar Mempermainkan Harga Sapi | Bali Tribune
Diposting : 9 August 2022 06:58
SAM - Bali Tribune
Bali Tribune/Kadis PKP Bangli I Made Alit Parwata.
balitribune.co.id | Bangli - Merebaknya kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) di Bali tentu dijadikan ruang para saudagar mempermainan harga sapi. Peternak sapi di Bangli diminta tidak resah dan tetap tenang untuk menghindari ruang saudagar mempermainkan harga sapi.
 
Hal tersebut ditegaskan Kadis Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Kabupaten Bangli I Made Alit Parwata, Senin (8/8/2022). Imbas penyebaran PMK, kata Alit Parwata sangat merasakan kegelisahan peternak. Pasalnya sapi adalah salah satu mata pencaharian mereka. Namun demikian, pihaknya tetap meminta peternak tenang. Lantaran pihaknya telah membentuk respon cepat, apabila ada laporan terkait PMK ke pihaknya. Kami telah membentuk tim respon cepat. Karena peternak harus tetap tenang, harapnya.
 
Menurut Alit Parwata saat ini vaksinasi sapi di Kabupaten Bangli terus dilakukan, baik di desa terdampak maupun di luar terdampak. Disebutkan pula, sejauh ini permohonan masyarakat  untuk vaksinasi ternaknya terus berdatangan ke Dinas PKP, hal ini sebagai bentuk keresahan masyarakan akan keselamatan hewan ternaknya. Malahan  demi  mendapatkan  vaksinsi  ada peternak yang rela menyebut ternaknya sekarat. Namun setelah kita cek ternyata sapinya sehat-sehat saja, bebernya.
 
Sedangkan untuk tim vaksinator masih mencukupi. Namun karena aturan pusat, sejauh ini vaksinasi massal belum bisa dilakukan. Karena itu, dia kembali meminta  agar peternak bersabar. Dia memastikan  semua sapi nantinya akan bisa tervaksin guna mencegah merebaknya PMK. Kami juga nanti melakukan persiapan untuk  vaksinasi  dua bagi desa terdampak PMK, sepeti di Desa Buahan dan Desa Demulih dan wilayah sekitarnya, sebutnya.
 
Mengenai penambahan kasus, kata dia, per tujuh Agustus kemarin penambahan kasus tidak ada. Jadi jumlah sapi yang kena PMK tetap berjumlah 8 ekor. Soal Pasar Hewan Kayuambua, kata Alit Parwata, sejauh ini pihaknya masih menunggu surat dari Satgas Penanganan PMK Bali. Namun sejauh ini, belum ada surat printah untuk membuka  pasar hewan. Terkait pembukaan pasar kita masih menunggu  surat dari  Satgas  Propins I Bali, jelasnya.