Tutup Tahun, Pemkab Gianyar Tangkil ke Alas Purwo | Bali Tribune
Diposting : 28 November 2021 19:55
ATA - Bali Tribune
Bali Tribune / SEMBAHYANG - Rombongan Pemkab Gianyar persembahyangan di Pura Luhur Giri Salaka, Alas Purwo, Banyuwangi, Jawa Timur.

balitribune.co.id | GianyarPemkab Gianyar yang dipimpjn langsung oleh Bupati Mahayastra, diikuti olehbseluruh OPD, anggota DPRD Gianyardan Camat-Perbekel/Lurah " tangkil"  ke Pura Luhur Giri Salaka, Alas Purwo, Jawa Timur, Jumat (26/11) lalu. Rombongan tiba di Alas Purwo sekitar pukul 10.00 WIB. Persembahyangan berlangsung khusuk serta mendoakan agar di Tahun 2022 nanti berjalan lebih baik.

Usai persembahyangan, Bupati Mahayastra menyebutkan agenda persembahyangan selain memohon anugerah juga sebagai agenda tutup tahun 2021. "Ya, kita semua, OPD, Camat, Lurah dan Perbekel selama tahun 2021 ini telah bekerja keras. Jadi saya mengajak sembahyang sekaligis refreshing akhir tahun dan tempat yang kita pilih Pura Alas Purwo," jelas Bupati Mahayastra. Ditegaskan lagi bahwa memanf agendani untuk menutup tahun, "Ini mendahului, namun saat ini semua mendapat kesempatan yang sama. Setelah ini agendanya padat," tambahnya.

Dijelaskan Bupati Mahayastra, bahwa Kabupaten Gianyar memiliki ikatan khusus dengan Pura Alas Purwo. Disebutkan, ikatan itu ada sejak Tahun 2004, dimana kondisi pelinggih dalam bentuk bebaturan sederhana dan sebuah tugu kecil yang nampak tidak terawat. Berangsur-angsur pbenahan dilakukan oleh Kabupaten Gianyar dan kabupaten/walikota di Bali. "Penyungsung pura disini tidak mungkin membangun pura, selain warga tersebar juga jumlahnya sedikit," jelasnya. Sehingga dengan bantuan dana dari Bali, sejak Tahun 2004 pembenahan dilakukan secara bertahap.

Disebut lagi, setelah dilakukan perbaikan, berangsur-angsur angsung pemedek dari Bali mulai berdatangan tangkil, hingga kondisinya seperti saat ini. Sedangkan sarana dan doa persembahyangan, dari Bali tidak mengintervensi sama sekali. "Sarana upakara dan doanya dipakai doa ala disini, kita tidak bisa intervensi, kita tidak bisa membawa doa dan sarana upacara seperti di Bali. Kita sembahyang seperti apa kebiasaan di Pura Alas Purwo," tutup Bupati Mahayastra.

Diakui, umat Hindu khususnya di Alas Purwo kesulitan untuk membangun selain karena umatnya yang minim juga terkendala dana pembangunan. Pejabat asal Payangan ini menyatakan salut kepada umat Hindu diwilayah ini masih bisa memelihara dan melestarikannya. "Biarkan tradisi, ritual dan upakara sesuai dengan wilayahnya masing-masing dan jangan ada intervensi dari Bali," harap Bupati Mahayastra seraya menambahkan penataan dan manajemen pura ini sangat bagus.

Ketua Parisada yang juga pengurus Pura Luhur Giri Salaka, Joko Setiyoso mengatakan pembangunan Pura ini sejak tahun 1992 pemerakarsa Parisada Jawa Timur dibantu Pemprov Bali. Dikatakan untuk mengatur persembahyangan pihaknya mengaku memiliki 4 orang pemangku dan 1 orang tukang sapuh (bersih-bersih). Umat Hindu diwilayah Kecamatan Tegal Delimo  ini mencapai 1.478 KK atau sekitar 6 ribu jiwa. Sementara di Kabupaten Banyuwangi ada sekitar 32 ribu jiwa penganut agama Hindu. "Pura Luhur Giri ini adalah Pura Kahyangan Jagat. Bukan saja sebagai tempat persembahyangan orang Bali dan Jawa, namun seluruh Nusantara bahkan dunia," tandasnya.