Upacara Atma Wedana di Desa Adat Samuan Carangsari Petang, Bupati Giri Prasta: Jaga Kesehatan dan Taat Prokes | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 14 June 2021 19:02
ANA - Bali Tribune
Bali Tribune / Bupati Giri Prasta saat menghadiri upacara Atma Wedana Nyekah Kurung, Metatah, Memukur, dan Mapetik di Desa Adat Samuan Carangsari Kecamatan Petang, Senin (14/6).
balitribune.co.id | Badung - Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta menghadiri upacara Atma Wedana Nyekah Kurung, Metatah, Memukur, dan Mapetik di Desa Adat Samuan Carangsari Kecamatan Petang, Senin (14/6). Turut hadir dalam kesempatan tersebut Ketua DPRD Kabupaten Badung I Putu Parwata, Anggota DPRD Badung Dapil Petang Wayan Suka dan I Gusti Agung Ayu Inda Trimafo Yudha, Kepala Dinas Kebudayaan kabupaten Badung I Gede Eka Sudarwitha, Camat Petang I Wayan Dharma beserta unsur Tripika Kecamatan, Perbekel Desa Carangsari I Made Sedana, beserta tokoh masyarakat Desa Adat Samuan.
Dalam upacara yang melibatkan 38 sawa, 89 orang mepandes dan 54 orang mepetik tersebut, Bupati Giri Prasta menyerahkan punia Pemerintah Kabupaten Badung sebesar Rp. 100 juta dan secara pribadi sebesar Rp. 25 juta.
 
Pada kesempatan itu Bupati Giri Prasta mengajak krama Desa Adat Samuan untuk selalu berpegang teguh pada konsep dresta bali. “Di Bali kita mengenal konsep sekala niskala, untuk itu mari becikan ngemargiang yadnya, karena yadnya tertinggi itu ketika kita bisa bermanfaat bagi orang lain,” ujarnya.
 
Selain itu Bupati Giri Prasta juga mengupas satu persatu makna dari upacara yang dilaksanakan oleh krama Desa Adat Samuan pada hari itu. “Bicara mepetik bertujuan untuk ngelebur dasa mala/penyucian si bayi dengan cara memotong sedikit rambut si bayi, maka secara simbolis kotor bayi yang disebabkan oleh proses kelahirannya sudah hilang dan metatah memiliki makna melepas hakikat manusia sejati yang terlepas dari belenggu kegelapan dari pengaruh Sad Ripu atau enam jenis musuh manusia,” jelasnya.
 
Sedangkan upacara Atma Wedana, secara umum Giri Prasta menyebut bahwa upacara ini bertujuan untuk menyucikan atma pitara seusai upacara ngaben, dan merupakan upacara yang dilakukan sebelum melinggihang atau memposisikan atma sang leluhur di rong tiga atau sanggah kemulan di masing-masing keluarga. “Apa yang saya lakukan hari ini bersama jajaran Pemerintah dan DPRD Badung sebagai wujud rasa sayang kepada masyarakat. Untuk itu saya minta masyarakat untuk selalu taat menjaga kesehatan dengan menerapkan prokes. Saya harus melakukan kebijakan gas dan rem, gas ekonomi kreatif dan rem penyebaran pandemi. Kita harus yakin bisa segera bangkit dari pandemi, dan tanggal 19 ini saya akan mengajak 415 bupati berkunjung ke Badung untuk menunjukkan bahwa kita mampu mewujudkan zona hijau,” terangnya.
 
Sementara itu Ketua Panitia Karya Nyoman Marsi menyampaikan terimakasih kepada jajaran Pemkab dan DPRD Badung yang sudah hadir mendukung kesuksesan pelaksanaan Upacara Atma Wedana Nyekah Kurung, Metatah, Memukur, dan Mapetik di Desa Adat Samuan Carangsari Kecamatan Petang. “Terimakasih kami sampaikan kepada Bapak Bupati dan jajaran DPRD Badung atas segala dukungannya dalam mensukseskan pelaksanaan karya kami,” ucapnya.