Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Vaksinasi di Ubud, WNA Antusias Warga Lokal Was-was

Bali Tribune / ANTUSIAS – Emma, seorang warga negara Inggris terlihat antusias mengikuti vaksinasi Covid-19 di Ubud.

balitribune.co.id | Gianyar - Setelah mendapat giliran divaksin, warga Ubud justru was-was, karena sebagian besar mengalami keluhan. Vaksin jenis Astrazeneca, diduga menjadi penyebabnya, karena uji klinisnya di Eropa. Namun sebaliknya, WNA justru lebih antusias dengan Vaksin jenis ini.

Emma, salah satu warga negara asing ( WNA) asal Inggris sangat antusias saat ambil bagian dalam vaksinasi di Ubud. Bule yang sudah mengantongi Kitas ini mengaku tidak merasakan efek setelah mendapatkan vaksin. Terlebih, vaksin yang diterimanya jenis Astrazeneca yang notabena melalui uji klinis di Eropa. "I'am strong and no efeck to me," ungkap Emma.

Berbeda dengan WNA, warga lokal Ubud malah banyak merasakan dampak setelah divaksin. Mulai dari badan meriang, lesu, pusing-pusing dan lainnya. Dalam vaksin tahap pertama ini, I Made Weca salah seorang warga Ubud Kelod, mengaku jika dirinya menggigil, sakit kepala hingga lemas. Kondisi yang sama juga dialami oleh warga lainnya dan berlangsung hingga dua hari. Akibat efek yang dihasilkan dari vaksin ini, ada warga belum divaksin malah khawatir mengikuti vaksin. "Kebetulan saya ada upacara di rumah, terpaksa saya paksakan meski badan terasa meriang. Tetangga saya juga mengalami hal yang sama," ujar Made Weca.

Secara terpisah, Kepala Bidang Penanggulangan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Gianyar, Anak Agung Anom Sukamawa saat dikonfirmasi, mengatakan pihaknya telah mengetahui bahwa banyak penerima vaksin di Ubud yang mengalami efek setelah vaksin. Namun ia menilai hal tersebut wajar. "Dari laporan di lapangan memang ada efek. Mungkin kondisinya lemah, memang akan terasa dampaknya," ungkapnya.

Ditegaskan bahwa efek yang ditimbulkannya merupakan efek wajar dan vaksin ini juga telah mendapatkan izin dari BPOM. Pihaknya juga sudah menganjurkan jika efeknya mengganggu aktivitas, agar minum parasetamol. Tanpa minum parasetamol juga akan sembuh asal istirahat," terangnya.

Pihaknya pun meminta agar warga tidak usah panik dan takut, karena vaksin ini sudah lolos uji klinis. Dan sudah mendapatkan izin dari BPOM. "Malahan, ada efek ada hasil. Kalau tidak ada efek kita kan bertanya-tanya, ini obatnya beraksi apa tidak," tambahnya.

Sebagaimana diketahui, hingga Senin 29 Maret 2021, empat desa/kelurahan yang masuk zona Ubud bebas covid-19 adalah Kelurahan Ubud, Desa Petulu, Desa Kedewatan dan Desa Sayan. Adapun vaksin covid-19 yang diberikan jenis astrazeneca.

Dalam mempercepat proses vaksinasi, Pemkab Gianyar menerapkan vaksinasi berbasis banjar atau kampung, dalam artian petugas vaksin melakukan vaksinasi di bale banjar dengan sasaran warga per banjar. Saat ini baru vaksin tahap pertama.

wartawan
I Nyoman Astana
Category

Fenomena Rojali dan Rohana Akibat Transformasi Online

balitribune.co.id | Mangupura - Rombongan jarang beli atau Rojali dan rombongan hanya-hanya atau Rohana menjadi istilah yang tren untuk pengunjung mal/pusat perbelanjaan ditengah mencuatnya isu pelemahan daya beli. Menurut Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Budi Santoso, fenomena Rojali dan Rohana di mal tersebut merupakan cerminan gaya belanja era online. 

Baca Selengkapnya icon click

Raih Gelar Doktor Hukum, Purnamawati Minta Tanah Adat Disertifikatkan

balitribune.co.id | Denpasar - Universitas Warmadewa melahirkan Doktornya yang ke 20. Adalah Ni Luh Gede Purnamawati setelah ujian sidang terbuka disertasinya dinyatakan lulus dengan predikat sangat memuaskan pada Jumat, 1 Agustus 2025. Dalam disertasinyanya, sang Notaris ini memilih judul "Penyelesaian Sengketa Tanah Adat yang Dimanfaatkan Untuk Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan di Provinsi Bali".

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Jejak Hijau Mahasiswa PNB di Desa Jagapati: Ketika Ilmu, Inovasi, dan Cinta Lingkungan Menyatu dalam KKN-PPM 2025

balitribune.co.id | Mangupura - Di sebuah pagi yang tenang di Desa Jagapati, aroma tanah basah menyambut mentari yang perlahan muncul di balik pepohonan. Di antara alunan suara burung dan deru angin persawahan, tampak sekelompok anak muda berseragam almamater berwarna krem mulai beraktivitas. Bukan untuk berlibur, bukan pula untuk sekadar menyepi dari hiruk pikuk perkuliahan.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.