balitribune.co.id | Amlapura - Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Karangasem terus menyebar, berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan oleh Tim Surveylance, Dinas Pertanian, Karangasem, saat ini tercatat sebanyak 109 ekor sapi dinyatakan suspek PMK.
Kepala UPTD Kesehatan Hewan (Keswan) Dinass Pertanian Kabupaten Karangasem, drh. Pande Arya Saputra, kepada Bali Tribune, Senin (4/7) menyebutkan, penyebaran wabah PMK diakuinya memang cukup cepat, dimana virus PMK bisa menyebar melalui Airborn, atau melalui udara.
Sebelumnya kasus pertama ditemukan di Kecamatan Rendang tepatnya di Banjar Dinas Menanga Kawan, Desa Menanga, sebanyak empat ekor sapi, dan di Lingkungan Segara Katon, Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem, sebanyak tiga ekor sapi.
“Penyebarannya sangat cepat, kemarin anggota surveylance kami turun kelapangan untuk melakukan tracing, dan hasilnya ditemukan sebanyak 109 sapi yang dinyatakan suspek PMK,” tegasnya.
Sapi yang dinyatakan suspek tersebut bergejala sama seperti sapi yang telah dinyatakan positif sebelumnya dari hasil Lab balai Besar Veteriner Denpasar. “Namun yang 109 dinyatakan suspek tersebut juga ada yang tidak bergejala. Karena berdasarkan informasi dari Balai Veteriner tracing dilakukan dalam radius 10 kilometer dari lokasi ditemukannya sapi positif,” ujarnya.
Sementara itu untuk di Lingkungan Segara Katon, Dedi Zulkarnaen, kepada Bali Tribune menyebutkan dari 26 sapi yang diambil sampelnya sebanyak tiga ekor diantaranya dinyatakan positif PMK. Dan dari informasi yang disampaikan Kepala Lingkungan Segara Katon, sejumlah sapi lainnya yang ada di Segara Katon juga mengalami gejala yang sama, yakni mengeluarkan lendir berlebih, mulut melepuh dan tidak mau makan. Sedangkan tiga ekor sapi yang dinyatakan positif saat ini kondisinya sudah membaik dan mulai lahap makan.
“Sekarang ini sejumlah petugas kami dipanggil untuk mengikuti rapat di Balai Veteriner, salah satunya berkaitan dengan vaksinasi PMK,” sebutnya. Sehingga petugas yang sedianya akan turun pada Senin (4/7) untuk melakukan tracing di lapangan, sementara menunda turun dan berangkat ke Denpasar untuk mengikuti rapat.
Lanjut kata Pande Arya Saputra, untuk vaksinasi PMK masih menunggu intruksi dan datangnya vaksin dari Provinsi. Dan dalam kaitan tersebut pihaknya juga telah mengirim data lengkap populasi sapi di Karangasem.