BALI TRIBUNE - Hujan deras disertai angin kencang yang melanda Bali dalam sepekan belakangan ini mengakibatkan kerusakan di sejumlah wilayah. Tak terkecuali, sejumlah desa di kawasan perbukitan di Buleleng.
Salah satunya adalah, bencana yang terjadi di di Desa Pedawa Kecamatan Banjar. Di desa ini, selain puluhan rumah mengalami kerusakan, jembatan penghubung desa pun putus akibat banjir bandang.
Terkait dengan bencana tersebut, Wakil Bupati Buleleng, dr.Nyoman Sutjidra belum lama ini mendatangi Desa Pedawa guna meninjau sejumlah kerusakan akibat bencana longsor dan banjir bandang.
Wakil Bupati mengatakan kerusakan di beberapa lokasi di Buleleng akibat banjir bandang dan longsor sedang didata. Selain itu sejak tiga hari lalu sampai saat ini, pihak BPBD, Dinas PU bersama TNI dan POLRI dan masyarakat sedang bekerja keras membersihkan areal-areal yang masih ditutupi lumpur maupun material yang menutupi saluran air, sungai dan jembatan.
Sementara itu, mengenai jembatan rusak di Pedawa, akan dilakukan penghitungan oleh PU untuk secepatnya diperbaiki sesuai anggaran yang ada sehingga transportasi kembali lancar.
Pada kunjungannya itu, Wabup Sutjidra menyerahkan secara simbolis bantuan sembako dan peralatan dapur kepada 60 KK.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dusun Banjar Dinas Desa, Desa Pedawa, Arya Wirawan, menuturkan, ketika jembatan putus, warga Pedawa bersikap cepat bergotongroyong membuat jembatan darurat dari bambu.
”Dalam empat jam sudah berhasil dibangun jembatan bambu,” ucapnya.
Namun jembatan itu belum bisa dilalui mobil, hanya bisa dilalui pejalan kaki dan sepeda motor secara bergiliran. Padahal jembatan itu, adalah akses menuju ke sejumlah desa, bahkan ke Denpasar.
“Karenanya warga Pedawa berharap jembatan itu secepatnya mendapat penangannan dari Pemerintah,” sebutnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, hujan deras diserta angin kencang melanda kawasan perbukitan Buleleng, akhir pekan lalu. Akibatnya, puluhan rumah warga serta sejumlah fasilitas umum seperti bangunan SD mengalami rusak parah.