Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Warga Buduk Kembangkan Budidaya Ulat Maggot, Bermodalkan Sampah, Panen Ulat Pakan Ternak dan Pupuk

Bali Tribune/ ULAT - Budidaya ulat maggot di Desa Buduk, Mengwi, Badung.
balitribune.co.id | Mangupura - Ulat maggot yang terlihat menjijikkan menjadi berkah tersendiri bagi sekolompok masyarakat di Desa Buduk, Kecamatan Mengwi, Badung. Kini ulat yang hidup dengan memakan sampah ini pun kian serius dibudidayakan oleh kelompok masyarakat yang diwadahi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Buduk. Seperti apa?
 
Lewat budidaya maggot ini, masyarakat Desa Buduk membuktikan diri bisa menyulap sampah menjadi berkah. Di desa ini, masyarakat menggunakan media sampah sebagai “makanan” untuk budidaya ulat maggot. Praktis sejak dikembangkannya budidaya maggot beberapa bulan lalu, sampah yang biasanya menjadi momok bagi masyarakat justru kini menjadi barang berharga. Kelompok budidaya maggot bahkan sampai kekurangan sampah untuk media makan ulat mereka.
 
I Gede Sujiasa salah satu pembudidaya ulat maggot menyebut, beternak maggot ini tergolong mudah. Pasalnya, media dasarnya cukup hanya sampah organik dan sepetak lahan yang dipermak secara khusus. Hasilnya pun lumayan besar. Pasalnya, kebutuhan akan maggot di Bali cukup tinggi. Baik untuk pakan burung, ayam maupun pakan ternak ikan.
 
“Kalau serius (membudidayakan maggot, red) hasilnya lumayan. Karena kebutuhan ulat maggot di Bali cukup tinggi,” ungkapnya ditemui di Desa Buduk, belum lama ini.
 
Budidaya maggot di Desa Buduk bekerjasama dengan pihak ketiga yakni Koloni BSF Indonesia. Salah satu tujuan awal budidaya ulat ini adalah  untuk mewujudkan Badung Clear and Green (bersih dan hijau). Namun, seiring perjalanan waktu, pihaknya justru menemukan nilai ekonomis tinggi di balik budidaya ini. “Untuk budidaya maggot sangat gampang,” kata Gede Sujiasa.
 
Selain mudah dan murah dari sisi biaya pembudidayaan, maggot ini juga tidak menyebabkan gatal. ”Ulat ini tidak membuat gatal. Jadi, jangan khawatir, sangat aman,” imbuhnya.
 
Dipaparkan bahwa maggot ini diperoleh dari sampah organik. Makanannya pun sampah, baik limbah basah, limbah pasar maupun rumah tangga.
 
“Maggot itu butuh makan, cuma makanannya itu bersifat organik, baik itu limbah basah, limbah pasar, buah-buahan, sayur-sayuran,” terang Gede Sujiasa.
 
Untuk satu bidang budidaya dengan ukuran satu meter persegi maggot menghabiskan tujuh kilogram sampah organik perhari. “Semua sampah organik bisa dijadikan pakan ulat ini,” tegasnya.
 
Secara teknis Adi Akhmad Abdillah selaku rekanan dari Koloni BSF Indonesia yang diajak bekerjasama membudidayakan maggot menjelaskan, bahwa siklus budidaya maggot sejatinya berasal dari lalat BSF (Black Soldier Fly). Nah, telur lalat BSF inilah yang menjadi maggot. Adapun siklus perkembanganbiakannya mirip dengan siklus pada kupu-kupu, yaitu dari kepongpong menjadi kupu-kupu. 
 
“Lalat BSF diperoleh dari maggot yang sudah tua atau yang disebut Prepupa,” timpalnya.
 
Pria asal Sukabumi ini menyebutkan sebelum menjadi lalat, maggot inilah yang perlu diberikan makan sampah banyak. “Yang butuh makan itu maggotnya. Kalau lalat tidak makan,” tegasnya.
 
Ulat maggot bisa dipanen setelah berusia 15 hari. Ulat inilah yang dijual untuk pakan ternak, seperti pakan burung, ayam, lele dan ikan hias.
 
Sementara bagi ulat dewasa bila dibiarkan dia akan berubah lagi menjadi lalat. Lalat ini paling lama hanya bertahan hidup selama tujuh hari. Untuk lalat jantan akan mati setelah kawin. Kemudian lalat betina mati setelah bertelur. Telur ini akan menetas kembali menjadi maggot setelah lima hari.
 
“Setelah telur (lalat) menetas menjadi maggot kita pindahkan ke bidang budidaya. Setelah sepuluh hari baru bisa panen,” terangnya.
 
Nah, selama sepuluh hari itulah, kata dia, maggot butuh makanan sampah organik yang cukup banyak. “Bisa dibayangkan, semasa hidupnya dia (maggot) menghabiskan sampah, setelah di 15 hari dia penen jadi pakan ternak,” katanya.
 
Akhmad Abdillah juga mengatakan bahwa tidak ada yang terbuang dari sisa budiyada maggot. Pasalnya, sampah sisa pakan maggot bisa dijadikan pupuk yang bernama Kasgot (bekas maggot). “Total konversi, tidak ada yang terbuang. Karena sisa budidaya maggot bisa jadi pupuk,” tukasnya. 
wartawan
I Made Darna
Category

Tahun 2025 Target Universal Coverage Jamsostek Provinsi Bali Ditetapkan 67,28%

balitribune.co.id | Denpasar - Deputi Direktur BPJS Ketenagakerjaan atau BPJAMSOSTEK Wilayah Bali, Nusa Tenggara, Papua (Banuspa), Kuncoro Budi Winarno kepada awak media di Denpasar, Selasa (29/4) mengungkapkan, Coverage Provinsi Bali periode 31 Maret 2025 sebesar 50,88%. Target Universal Coverage Jamsostek (UCJ) Provinsi Bali yang ditetapkan Kementerian Dalam Negeri saat Rakortekrenbang Tahun 2025 sebesar 67,28%.

Baca Selengkapnya icon click

Arc'teryx Mengambil Tindakan Hukum Terhadap Pendaftaran Merek Tanpa Hak di Indonesia

balitribune.co.id | Jakarta - Arc'teryx Equipment, perusahaan desain global yang berspesialisasi pada pakaian dan peralatan teknis berkualitas tinggi, pada Selasa (29/4) menegaskan bahwa pihaknya tidak terlibat dan tidak berafiliasi dengan toko-toko dan produk Arc'teryx yang saat ini dipasarkan dan dijual di Indonesia.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Badung Tingkatkan Ruas Jalan Pengubengan Kangin, Lebar Jalan Capai 24 Meter

balitribune.co.id | Mangupura - Pemerintah Kabupaten Badung melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) tengah melaksanakan proyek peningkatan ruas jalan Pengubengan Kangin hingga perbatasan Kota Denpasar dengan pelebaran mencapai 24 meter. 

Proyek ini mendapat perhatian langsung dari Bupati Badung, I Wayan Adi Arnawa, yang meninjau lokasi pengerjaan pada Selasa (29/4).

Baca Selengkapnya icon click

Pemkab Klungkung Gelar Apel Peringati Hari Puputan ke-117

balitribune.co.id | Semarapura - Pemerintah Kabupaten Klungkung menggelar apel memperingati Hari Puputan Klungkung ke-117 dan HUT Kota Semarapura ke-33, di Alun-Alun Ida Dewa Agung Jambe, Senin (28/4). Peringatan tahun ini mengusung tema Adera Sewaka Mahottama Mengabdi untuk Kehormatan Ksatria Mahottama. 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Ketua DPRD Klungkung Ajak Kobarkan Semangat Pengabdian di Hari Puputan Klungkung

balitribune.co.id | Semarapura - Peringatan Hari Puputan Klungkung ke-117 dan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Semarapura ke-33 tahun 2025 berlangsung khidmat di Alun-Alun Ida Dewa Agung Jambe, Klungkung, Senin (28/4). Mengusung tema Andara Sewaka Mahottama yang berarti: Mengabdi untuk Kehormatan Ksatria Mahottama, peringatan tahun ini menjadi momentum refleksi dan pemacu semangat pengabdian seluruh masyarakat Klungkung.

Baca Selengkapnya icon click

Anggota Meninggal, Kapolres Gianyar Beri Dukungan Psikologi kepada Keluarga

balitribune.co.id | Gianyar - Kapolres Gianyar AKBP Umar, didampingi Ketua Bhayangkari Cabang Gianyar, Ny. Elisa Umar, beserta pengurus, memberikan dukungan psikologi kepada keluarga almarhum Bripda Febriyan Filips Mili, anggota Polres Gianyar yang meninggal dunia karena sakit di Rumah Sakit Sanjiwani Gianyar.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.