Mangupura, Bali Tribune
Seorang warga asal Bajawa Flores NTT bikin geger warga di kawasan simpang empat jalan raya Kerobokan, Badung, Kamis (18/8). Pasalnya, warga yang diketahui bernama Agustinus ini nekat naik baliho setinggi 10 meter.
Selain menaiki puncak billboard ukuran ‘raksasa’ itu, Agustinus juga teriak-teriak dari atas baliho sambil menggunakan pengikat kepala merah putih dan mengibas-ibaskan bendera merah putih. Ia juga menulis keluh kesahnya dalam sebuah baliho yang dibentangkan dari atas baliho.
Aksi nekat warga berkulit sawo matang ini, sontak saja membuat seputaran Jalan Raya Kerobokan mendadak macet hingga empat jam. Sekitar pukul 06.00 Wita, warga Flores tersebut tiba-tiba dilihat sudah naik di atas baliho.
Pihak Kepolisian yakni Polsek Kuta Utara, Polres Badung, Camat Kuta Utara, BPBD, Basarnas dan lainnya langsung datang ke lokasi. Namun sayang petugas gagal merayu Agustinus turun. Dalam negosiasi dengan petugas, warga Flores ini malah meminta Pangdam untuk turun langsung ke sana.
Agustinus baru melunak setelah empat jam bernegosiasi dengan Kapolres Badung AKBP Ruddy Setiawan. Dalam negosiasi tersebut, ia mau diturunkan dengan sejumlah perjanjian yang dia inginkan.
Begitu sampai di bawah dengan dibantu petugas, warga Flores ini langsung dimintai keterangan di Polsek Kuta Utara. “Ya, setelah empat jam (baru mau turun,-red). Bapak Kapolres Badung turun langsung bernegosiasi,” kata Camat Kuta Utara, Putu Yuyun Hanura Eny, Kamis (18/8).
Menurutnya, warga Flores itu bukan orang gila, namun ia melakukan aksi nekat untuk meluapkan kekesalannya. Karena sebelumnya, keponakannya yang disebut bernama David di Folres yang tinggal bersama anggota TNI, mengalami kecelakaan dan meninggal.
“Dia mengaku tidak terima keponakannya meninggal. Dia juga mengaku sempat bersurat di sejumlah instansi terkait kejadian itu, tetapi tidak ada tindaklanjut. Padahal, kejadian itu mendapat atensi khusus dan semua biaya penguburannya sudah ditanggung, tetapi ia tetap tidak terima, akhirnya melakukan aksi nekad naik ke atas baliho untuk mencari perhatian,” bebernya.
Pejabat asal Kuta Utara ini pun menyayangkan Agustinus meluapkan masalahnya di Bali, sehingga mengganggu kenyamanan dan ketertiban umum di wilayah Kuta Utara. “Kita juga sudah ajak berembug walaupun masalahnya bukan di kita, tetapi sudah difasilitasi bersama Kapolres Badung, dan Polsek Kuta Utara,” tandasnya.