Wisatawan Kecewa Berlibur ke Bali Saat PPKM Darurat | Bali Tribune
Diposting : 6 July 2021 21:46
YUE - Bali Tribune
Bali Tribune/DITUTUP - Wisatawan kecewa saat Pantai Kuta ditutup sementara selama PPKM Darurat Jawa-Bali
balitribune.co.id | Kuta  -  Wisatawan yang berkunjung ke Pulau Dewata sebelum dan saat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali merasa kecolongan. Pasalnya sejak dimulainya PPKM Darurat pada 3-20 Juli 2021 guna menekan penyebaran pandemi Covid-19, dilakukan penutupan seluruh tempat wisata di Bali. Kondisi ini membuat wisatawan tidak dapat menikmati liburannya, sehingga pedagang di objek wisata pun turut merasakan imbasnya. 
 
Sejumlah wisatawan yang berlibur ke Bali saat PPKM Darurat merasa kecewa. Pasalnya, setibanya di Pulau Dewata sejumlah objek wisata yang ingin dikunjungi semuanya ditutup, termasuk mall/pusat perbelanjaan tempat untuk jalan-jalan dan berbelanja oleh-oleh.
 
Seperti yang dialami Tri Hadiyono bersama keluarganya, setibanya di Bali beberapa waktu lalu dirinya telah berencana mengunjungi berbagai tempat wisata termasuk Pantai Kuta di Kabupaten Badung. Namun ia harus mengurungkan niatnya ketika mengetahui setiap tempat wisata yang hendak didatangi melarang adanya kunjungan wisatawan.
 
Meski merasa rugi liburan ke Bali, wisatawan Nusantara asal Lampung ini pun menyadari penutupan semua tempat wisata di Bali sebagai upaya pemerintah untuk menekan angka penyebaran pandemi Covid-19. "Kami sekeluarga tidak keberatan untuk mematuhi aturan PPKM Darurat Jawa-Bali ini, meskipun ada perasaan kecewa tidak bisa masuk ke tempat-tempat wisata," kata Tri. 
 
Tidak hanya wisatawan, para pedagang di Pantai Kuta juga merasa dirugikan. Kendati telah mencoba berjualan di luar lokasi pantai yang telah ditutup bagi pengunjung, dagangan pun tetap tidak ada pembeli. Ekonomi kawasan Kuta yang sebelumnya mulai digeliatkan kunjungan wisatawan domestik di masa adaptasi kebiasaan baru pasca-pandemi Covid-19, kini kembali lengang seperti kota mati.
 
Salah seorang pedagang di Pantai Kuta, Ni Ketut Cereng merasakan pelaksanaan PPKM Darurat untuk membatasi pergerakan aktivitas masyarakat termasuk wisatawan ke Bali sangat dilematis. "Memang PPKM ini dilakukan untuk menekan kasus Covid-19," ucapnya.
 
Upaya pemulihan pariwisata yang menjadi tulang punggung ekonomi Bali membutuhkan kunjungan wisatawan. Sehingga penerapan PPKM Darurat bagi kepariwisataan Bali perlu dijabarkan dengan lebih bijak.