Diposting : 23 July 2018 10:23
redaksi - Bali Tribune
BALI TRIBUNE - Gianyar dengan segudang objek wisata, termasuk zona rawan narkoba. Terlebih, daerah destinasi pariwisata merupakan pasar empuk bagi pengedar untuk melancarkan aksinya. Karena itupula, selain kalangan pelajar, birokrat, lembaga adat, BNNK Gianyar juga melaksanakan sosialisasi pencegahan narkoba ke objek wisata dengan sasaran pelaku pariwisata hingga wisatawan asing.
Dipimpin langsung Oleh Kepala BNNK Gianyar AKBP Sang Gede Sukawiyasa, Tim pencehkan BNNK Gianyar memilih Objek wsiata Goa Gajah, serangkain sosialisasi pencegahan bahaya narkoba, Sabtu (21/7). Pada kesempatan itu, tidak hanya pelaku pariwisata dan pengunjung lokal, wisatawan asing pun disambangi petugas. “Kami mengenalkan BNNK Gianyar kepada masyarakat luas. Kami juga mencoba pola baru dengan pendekatan langsung kepada masyarakat baik lokal maupun wisatawan asing di objek wisata,” ungkapnya, Minggu (22/7).
Disebutkan, objek wisata dinilai sangat penting sebagai sarana pendekatan, karena merupakan salah satu zona rawan peredaran narkoba. Terlebih, besar kemungkinan para wisatawan yang berasal dari luar daerah pun ikut membawa masuk dan menyebarkan narkoba pada masyarakat lokal maupuan wisatawan asing. “Objek Wisata merupakan kawasaan terbuka. Kesempatan bagi para pendatang/ wisatawan lokal maupun asing untuk melakukan peredaran narkoba. Untuk itu, sangatlah penting untuk menerapkan kesadaran dari berbagai aspek ini,” terangnya.
Menariknya, pada kesempatan itu witawan asing justru merespon positif langkah yang diambil oleh BNNK Gianyar. Bahkan sejumlah wisatawan sangat tertarik dengan kegiatan BNNK dan ambil bagian mengkampanyekan bahaya narkoba. “Banyak wisatawan asing yang mengapresaissi langkah kami ini. Mereka bahkan dengan sukarela membantu mengedarkan brosur yang kami bawa,” bangga Sang Gede Sukawiyasa.
Lanjutnya, pada sosialisasi itu, pihaknya menekankan aspek sosial yang diakibatkan oleh pengaruh jahat narkoba yang dapat dengan mudah merusak kepariwisataan di Bali. Karena itu, semua komponenen pariwisata diharapkan memiliki kesadaran, pengetahuan dan pemahaman tentang narkoba dan bahaya penyalahgunaannya, serta dapat turut serta melakukan upaya-upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN). “Jika semua pihak mememiliki kesadaran yang sama, mewujudkan lingkungan pariwisata bebas narkoba, bukanlah hal yang mustahil,” yakinnya.
Untuk itu sangatlah penting peran aktif pelaku pariwisata untuk berperan aktif dalam mencegah peredaran dan penyalahgunaan narkoba di lingkungannya. Pesan-pesan hidup sehat tanpa narkoba yang memungkinkan dipasang di objek wisata, juga dinilai efektif sebagai penggugah sekaligus mensosiliasikan bahaya narkoba di kalangan wisatawan, pelaku wisata dan masyarakat. “Kami sendiri dari BNN, tidak akan sanggup melawan narkoba tanpa peran dari masyarakat. Diperlukan sinergitas yang baik dalam upaya pemberantasan narkoba disemua kalangan,” tegasnya.