balitribune.co.id | Amlapura - Seorang wisatawan asing asal Korea Selatan yang belakangan diketahui berinisial YN melakukan perbuatan tidak pantas di Pura Goa Raja, Komplek Pura Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem.
Perbuatan tidak pantas tersebut terjadi pada Senin (7/8/2023) sore saat sejumlah pemedek baru saja selesai melakukan persembahyangan di pura yang berada di dasar sungai tersebut. Berdasarkan informasi yang dihimpun Bali Tribune di lokasi kejadian, Selasa (8/8/2023) termasuk keterangan salah satu pengempon pura yang kebetulan juga bertugas di Pura Goa Raja, I Ketut Tunas menceritakan ikhwal kejadian tidak pantas yang dilakukan oleh YN wisatawan asing asal Korea Selatan tersebut.
Saat itu Saksi I Ketut Tunas tengah berada di kediaman Jro Mangku Pura Goa Raja, dan saat itu dirinya mendapatkan informasi ada rombongan pemedek dari Tabanan yang akan muspa atau melakukan persembahyangan ke Pura Goa Raja. Saksi pun langsung bergegas ke Pura Goa Raja, namun karena belum mengenakan pakaian adat untuk sembahyang, saksi kembali untuk berganti busana.
Setelah itu, saksi bergegas menuju ke Pura Goa Raja, namun di tengah jalan saat akan turun ke Pura, saksi berpapasan dengan pemedek yang baru saja kembali dari Pura Goa Raja, dan pemedek tersebut menyampaikan jika ada seorang wisatawan asing mengamuk di Pura Goa Raja. “Nah setelah mendengar ada turis yang ngamuk di Pura Goa Raja, saya langsung berggas turun ke pura. Dan benar saya melihat kondisi pura sudah berantakan, dimana pengangge salah satu arca dilepas dan payung juga dilempar oleh turis tersebut,” ungkap Ketut Tunas.
Kejadian tersebut kemudian disampaikan ke Pemangku Pura setempat sebelum kemudian dilaporkan ke Polsek Rendang. Sementara usai menerima laporan tersebut, Kapolsek Rendang Kompol Made Suadnyana bersama anggota langsung menuju ke lokasi kejadian yakni di Pura Goa Raja. Setelah mengecek kondisi dan mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi, anggota Polsek Rendang pun mencari dan mengamankan pelaku YN. “Kami belum bisa menerangkan soal kronologi dan motif WNA tersebut melakukan pengerusakan, sementara dari pengakuan awal yang bersangkutan dia mendapatkan bisikan gaib untuk menuju Pura Goa Raja Besakih,” sebutnya.
Selasa sore, ritual permohonan maaf secara Niskala dan upacara Guru Piduka pun telah dilaksanakan dengan dipimpin oleh Pemangku Pura Setempat. “Dari lubuk hati yang paling dalam, saya memohon maaf yang tidak terhingga atas perbuatan saya yang telah melukai umat Hindu. Sekali lagi maafkan saya,” ungkap YN di hadapan Pemangku Pura, Pengempon, Polsek Rendang dan awak media.