Diposting : 3 July 2019 14:03
Djoko Purnomo - Bali Tribune
balitribune.co.id | Denpasar - Pengprov Indonesia Woodball Association (IWbA) Bali menargetkan tim yang dikirim ke ajang Pra-PON cabor woodball mampu tembus tiga besar. Perhelatan Pra-PON woodball digelar selama empat hari di Lapangan Puspitek Serpong, Tangerang, Banten yakni mulai tanggal 4-7 Juli 2019. Dengan bidikan tembus tiga besar, maka tim woodball Bali lolos PON 2020 Papua.
Ketua Harian Pengprov IWbA Bali, Maryoto Subekti yang dihubungi Selasa (2/7) mengatakan, di Pra-PON ini, Bali berkekuatan 12 orang atlet yang terdiri dari 6 putra dan 6 putri dan ditambah dengan 5 ofisial.
Adapun nomor yang dipertandingkan yakni beregu stroke putra-putri, stroke perorangan putra-putri, beregu fairway putra-putri, perorangan fairway putra-putri dan ganda fairway putra-putri dengan total 10 medali emas.
"Target bisa tembus 3 besar itu berkaca dari hasil kejurnas serta kualitas atlet Bali. Saat kejurnas akhir tahun lalu di Kalimantan Timur, Bali meraih juara umum II. Kami rasa optimis bisa mewujudkannya," ucap Maryoto.
Soal nomor-nomor yang diakui berpeluang bisa menghadirkan emas untuk Bali itu, kata Maryoto yaitu di nomor perorangan stroke, fairway beregu serta ganda fairway.
Sementara itu, pelatih kepala tim woodball Pra-PON Bali, AA Rai Suteja yang dikonfrimasi terpisah menjelaskan, tim Bali ini merupakan hasil seleksi yang berjalan cukup lama. Diawali dengan seleksi dari even series pada November 2018 yang berlangsung selama 6 bulan lamanya dan diperoleh 27 pemain yang masuk ke dalam tim bayangan.
Kemudian, dalam proses menuju tim definitif, di bulan April, 27 atlet itu diciutkan menjadi 14 orang yakni 7 putra dan 7 putri. Dan barulah di bulan Juni lalu, ditetapkan menjadi 12 pemain.
"Sebelum menuju tim definitif itu atau dalam masa sentralisasi juga sudah melakukan serangkaian latihan seperti di Buleleng, Tabanan, Denpasar dan Badung," papar Rai Suteja.
Disinggung mengenai rival nantinya, Rai Suteja mengungkapkan ada 3 tim yang berpeluang menjadi pesaing terberat nanti yakni tuan rumah Banten, Jawa Tengah dan Kalimantan Timur. Penilaian itu juga berdasarkan hasil di kejurnas lalu.
Soal lapangan yang akan dipergunakan itu, Suteja menambahkan tidak ada kekhawatiran soal adaptasi. Pasalnya, dari 12 atlet Bali saat ini, 80 persen sempat mengikuti kejuaraan pada tahun 2015 lalu.