Workshop Penyiapan Generasi Emas BKKBN Provinsi Bali, Catur Sentana yang membuka kegiatan workshop mengatakan, pembangunan sumber daya manusia harus dimulai sejak janin dalam kandungan | Bali Tribune
Diposting : 5 October 2018 21:12
Release - Bali Tribune
Workshop Penyiapan Generasi Emas bagi Kabupaten/Kota di Denpasar, Rabu (3/10) lalu.
BALI TRIBUNE - Guna menurunkan angka Stunting di Provinsi Bali, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bali menggelar kegiatan Workshop Penyiapan Generasi Emas bagi Kabupaten/Kota di Denpasar, Rabu (3/10).
 
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali, Catur Sentana yang membuka kegiatan workshop mengatakan, pembangunan sumber daya manusia harus dimulai sejak janin dalam kandungan. Menurutnya, dalam keseluruhan siklus hidup manusia, masa balita merupakan periode paling kritis karena proses tumbuh kembang berlangsung sangat cepat. Masa tersebut, kata dia, merupakan periode “emas”, yang apabila anak dibina dengan baik akan mendukung tahap perkembangan selanjutnya.  Tetapi akan terjadi sebaliknya, apabila anak tidak dipelihara dengan baik, maka masalah Stunting akan muncul.
 
Berdasarkan data dari TNP2K (Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan) bahwa terdapat 2 kabupaten di provinsi Bali yang mengalami masalah Stunting, yaitu kabupaten Buleleng dan Gianyar. 
 
“Hal ini merupakan sesuatu yang mengejutkan bagi Provinsi Bali, di mana wilayah yang menjadi tempat tujuan wisata mempunyai angka stunting yang cukup tinggi. Menurut data IPKM 2013 (Indeks Pembangunan Kesehatan masyarakat) dari Kemenkes, prevalensi stunting di Kabupaten Gianyar sebesar 40,99% (sebanyak 16.189 jiwa)," ungkapnya.
 
BKKBN yang ikut terlibat dalam program penurunan angka stunting ini melakukan beberapa hal untuk mencegah terjadinya stunting, di antaranya dengan meningkatkan pemberian KIE kepada masyarakat tentang penanggulangan Stunting, seperti penyebarluasan leaflet, poster maupun melalui sosialisasi-sosialisasi langsung kepada masyarakat. Selain itu, melalui program Bina Keluarga Balita yang sudah diterapkan oleh BKKBN diharapkan dapat menekan angka stunting. 
 
"Melalui Bina Keluarga Balita (BKB) yang sudah ada di hampir setiap Banjar/dusun di Bali inilah diharapkan dapat lebih banyak menyampaikan informasi pencegahan Stunting di masyarakat. Melalui BKB orang tua perlu diberi pemahaman bagaimana menjadi orang tua hebat yang mampu membina dan mengasuh anak-anaknya menjadi generasi penerus bangsa yang berkualitas dan berkarakter," harapnya.