balitribune.co.id | Negara - Masyarakat Jembrana kini turut berduka atas berpulangnya mantan Bupati Jembrana, Ida Bagus Ardana. Kabupaten Jembrana pun ingin memberikan penghormatan terakhir. Bahkan prosesi kremasi Ida Bagus Ardana diharapkan bisa dilaksanakan di Jembrana.
Rasa duka kini dirasakan masayarakat Jembrana setelah sosok pemimpin Bumi Makepung 4 dekade lalu berpulang. Duka cita mendalam ini disampaikan Bupati Jembrana I Nengah Tamba Minggu (11/8). Pascaberpulangnya Mantan Bupati Jembrana, Ida Bagus Ardana (84) dan istrinya Anak Agung Sri Wulan Trisna (66) di Denpasar pada Kamis (8/8), Tamba mengharapkan prosesi kremasi almarhum disa dilaksanakan di Jembrana. Hal itu menurutnya sebagai bentuk penghormatan terakhir masyarakat Jembrana.
Setelah kabar duka meninggalnya Bupati Jembrana periode 1980-1990 tersebut, pihaknya berdiskusi dengan sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh agama di Jembrana. Inisiatif agar jenasah Ida Bagus Ardana untuk diantar ke Jembrana untuk terakhir kalinya mendapatkan dukungan. Ia mengaku pihaknya bersama para tokoh yang mengharapkan proses kremasi bisa dilaksanakan di krematorium bahagia Jembrana. "Sebagai penghormatan terakhir, agar dikremasi di Jembrana. Banyak tokoh juga berharap sama," ungkapnya.
Apabila diperbolehkan untuk dilaksanakan di Jembrana, saat prosesi kremasi dilaksanakan, masyarakat Jembrana menurutnya juga akan hadir memberikan penghormatan terakhir kepada mantan pemimpinnya tersebut. Menurutnya almarhum selama memimpin dari 26 Agustus 1980 hinnga 27 Agustus 1990 memiliki jasa yang besar terhadap kemajuan Kabupaten Jembrana. "Masyarakat akan memberikan penghormatan terakhir, karena atas jasa dan pemikiran memimpin Jembrana, membawa kemajuan Jembrana," ujarnya.
Karena inistif Bupati dan permohonan dari masyarakat tersebut, Bupati melalui Asisten II I Gusti Ngurah Sumber Wijaya sudah meminta kepada keluarga untuk melangsungkan kremasi di Jembrana. Selain melihat sosok Ida Bagus Ardana sebagai mantan Bupati, Bupati Tamba mengaku secara pribadi juga mengenal baik Ida Bagus Ardana. Ia mengaku rumahnya juga berada dalam satu lingkungan di Sesetan, Denpasar. Bahkan diakuinya ia sering bertemu, terutama saat Bupati masih menjabat Anggota DPRD Bali.
Pihaknya berharap pihak keluarga bisa menerima permohonan dari masyarakat Jembrana agar prosesi kremasi almarhum bisa dilaksanakan di Jembrana, "kami berharap permohonan masyarakat ini bisa diterima pihak keluarga," ungkapnya. Namun apabila nantinya pihak keluarga memilih tempat kremasi lain selain di Jembrana, pihaknya memastikan masyarakat Jembrana tetap menghormati keputusan keluarga dan mendoakan yang terbaik untuk almarhum dan keluarganya.