Yuddy: Jabatan Wiranto Setara Dua Kursi Menteri | Bali Tribune
Bali Tribune, Minggu 01 Desember 2024
Diposting : 28 July 2016 12:16
habit - Bali Tribune
menteri
Wiranto mengucapkan sumpah dan janji sebagai Menko Polhukam yang baru.

Jakarta, Bali Tribune

Politisi Hanura, Yuddy Chrisnandi, mengatakan jabatan Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan yang dilimpahkan Presiden Joko Widodo kepada Ketua Umum Hanura Wiranto, setara dengan porsi dua kursi menteri. “Memang Hanura sebelumnya dapat dua kursi (di kabinet). Sekarang satu kursi menko, konsekuensinya itu sama dengan dua kursi di kabinet, rumusnya begitu,” ujar Yuddy Chrisnandi di Jakarta, Rabu (27/7).

Presiden Joko Widodo mengumumkan perombakan kabinet jilid II di Istana Negara, Rabu siang. Dalam perombakan kabinet itu dua kursi menteri yang diisi politisi Hanura yakni Menteri PAN-RB Yuddy Chrisnandi dan Menteri Perindustrian Saleh Husein digantikan politisi Partai Amanat Nasional dan Politisi Golkar. Namun di sisi lain, Ketua Umum Hanura Wiranto ditunjuk Presiden Joko Widodo menggantikan Luhut Binsar Panjaitan sebagai Menkopolkam.

Yuddy menyampaikan dengan keberadaan Wiranto di kabinet kerja, Hanura tetap merupakan representasi partai pendukung pemerintah. Sedangkan terkait pencopotannya dari kursi menteri, Yuddy secara pribadi menyatakan ikhlas melepaskan jabatannya sebagai Menteri PAN-RB. Yuddy berterima kasih kepada Presiden atas kepercayaan yang diberikan kepadanya selama hampir dua tahun terakhir.

Ditawari Posisi Lain

Yuddy Chrisnandi mengaku mendapatkan tawaran dari Presiden Joko Widodo untuk tetap membantu pemerintah selepas menanggalkan jabatannya sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Tawaran itu disampaikan Presiden Jokowi kepada Yuddy kala memanggil sejumlah menteri ke Istana Negara, Selasa (26/7) malam.

“Jadi prosesnya itu semalam saya diminta bertemu dengan pak presiden. Saat bertemu beliau, beliau menyampaikan bahwa ada situasi internasional, tekanan ekonomi global, kondisi dan situasi politik nasional yang mengharuskan pemerintah melakukan percepatan dan perubahan, sehingga pak presiden mengatakan kepada saya mohon maaf,” kata Yuddy.

Dia mengatakan, pernyataan presiden kepada dirinya terhenti pada kata “mohon maaf”. Namun dirinya sudah bisa memahami maksud presiden ingin menggantinya dari kursi kabinet. “Presiden tidak meneruskan permohonan maafnya, tapi saya paham. Saya lalu mengatakan kepada pak presiden tidak ada masalah sama sekali, saya ikhlas dan bahkan berterima kasih kepada beliau sudah diberikan kesempatan membantu kabinet selama kurun waktu hampir dua tahun,” ujar Yuddy.

Selanjutnya dalam pertemuan yang dihadiri Wapres Jusuf Kalla dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno itu, Yuddy mengaku turut menyampaikan permohonan maafnya manakala ada hal-hal tidak berkenan serta ada harapan presiden yang tidak terlaksana selama dirinya menjabat Menteri PANRB. Yuddy juga menyampaikan pandangannya untuk kebaikan pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Lebih jauh Yuddy mengungkapkan dalam pertemuan itu Presiden berharap agar dirinya tetap membantu pemerintahan. “Beliau bertanya kira-kira saya ada ekspektasi bertugas di mana. Saya mengucapkan terima kasih, saya katakan kalau pak presiden percaya kepada saya cukup lah saya menjadi duta besar, agar saya memiliki banyak waktu untuk menulis,” beber Yuddy.

Menurut Yuddy, respon presiden atas harapannya itu terlihat positif yang tergambar dari kegembiraan raut wajah Jokowi. “Saya melihat pak presiden tanggapannya sangat gembira. Menjadi duta besar di negara kecil juga tidak apa-apa, saya jadi punya kesempatan menulis dan lebih banyak waktu mengajar, karena saya guru besar di Universitas Nasional jadi harus terus mengajar,” jelas dia.

Presiden Joko Widodo menunjuk politikus Partai Amanat Nasional Asman Abnur menggantikan posisi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Yuddy Chrisnandi, di dalam Kabinet Kerja. Terkait pergantian ini Yuddy mengatakan seluruh menteri harus bersyukur pada saat dilantik dan diberi kepercayaan membantu pemerintah, di sisi lain menteri juga harus siap dan bersyukur jika dibebastugaskan dari jabatannya.

Dia berharap Asman selaku penggantinya di Kementerian PANRB dapat terus melanjutkan segala program Kementerian PANRB yang baik, serta terus menggenjot akuntabilitas dan transparansi kementerian. “Saya yakin pak Asman akan mampu melanjutkan hal-hal yang baik. Terlebih SDM Kementerian PANRB ini semuanya orang hebat, deputi-deputi dan pejabat di dalamnya orang hebat semua,” kata Yuddy.