Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Zona Mega Trust Selatan Bali Simpan Potensi Gempa 8.5 SR

Bali Tribune/ LAPANG GEMPA - BMKG selenggarakan sekolah lapang gempa dan tsunami di Desa Sengkidu, Manggis, Karangasem.


balitribune.co.id | Amlapura  - BMKG menyebutkan jika Bali diapit oleh dua sumber gempa potensial. Dua sumber gempa potensial tersebut yakni zona mega trust selatan Bali dengan magnitudo gempa maksimum 8.5 SR, dan Bali floresta atau sesar naik Bali-Flores, dimana gempa yang ditimbulkan oleh sesar naik Bali-Florest ini pernah memicu bencana cukup besar dulu tahun 1815 dan 1857, dan ini memicu tsunami juga.
 
Koordinator Bidang Mitigasi dan Gempa BMKG Pusat, Daryono, kepada media ini dalam kegiatan Sekolah Lapang Gempa dan Tsunami, di Desa Sengkidu, Manggis, Jumat (4/6/2021), menyebutkan, tahun 1976 di Lombok yang juga merupakan jalur gempa yang sama, juga pernah terjadi gempa besar, artinya sejarah itu menunjukan memang banyak gempa-gempa merusak yang terjadi di Bali utara hingga Florest.
 
Namun menurutnya yang menjadi tanya besar adalah mega trust selatan Bali yang dalam hitungan seratus tahun ini belum pernah mucul gempa besar. “Ini kemudian menjadi tanda tanya besar kita, apakah mega trus selatan Bali itu menjadi Seismic Gap? Yang merupakan zona sumber gempa aktif yang belum merealease energinya. Nah ini yang masih kita teliti terus, kenapa belum pernah ada gempa besar di jalur mega trus tersebut,” bebernya.
 
Dijelaskannya, di tahun 1979 pernah terjadi gempa dengan magnitudo 8.3 SR di selatan Sumbawa, dan tahun 1994 terjadi gempa besar dan tsunami di Banyuwangi yang merenggut 294 korban jiwa. Nah antara Sumbawa dan selatan Banyuwangi itu merupakan zona kosong, dan itu merupakan zona aktif pada zamannya. Ini yang kemudian BMKG simpulkan sebagai zona Seismic Gap. Yaitu zona sepi gempa yang diduga sedang mengakumulasikan energi. “Jadi inilah tujuan kita melakukan sekolah lapang gempa dan tsunami, Manggis, Karangasem ini, yakni untuk menyiapkan dan melatih kesiap siagaan masyarakat dalam menghadapi kemungkinan-kemungkinan terburuk yakni gempa dan tsunami. Kita semua tidak mengharapkan itu terjadi, tapi kita harus menyiapkan berbagai hal,” tegasnya.
 
 Di selatan Bali, lanjut Daryono sudah beberapa kali pernah terjadi tsunami, yang pertama tsunami setinggi 4 meter tahun 1917 yang dulu disebut sebagai gejer Bali, dimana gempa itu sangat merusak karena disrtai dengan longsoran tanah. Yang kedua tsunami kiriman dari sumbawa tahun 1979 yang sampai di Benoa, dan tsunami kiriman dari Banyuwangi tahun 1994, dimana di Pantai Soka, Tabanan, ketinggian tsunami mencappai 4 meter. “Kejadian bencana dan tsunami tersebut adalah alaram bagi kita bahwa zona mega trus selatan Bali itu sangat rawan dan menyimpan potensi gempa besar dengan magnitudo maksimum 8.5 SR. Sekali lagi ini hanya potensi bukan prediksi, jadi bisa dibedakan. Karena kita tidak tahu itu akan terjadi atau tidak, atau kapan itu akan terjadi,” tandasnya.
 
Ia menyampaikan, hasil penelitian ini diungkapkan bukan untuk menakuti masyarakat, tetapi lebih untuk keperluan mitigasi guna menentukan peta rawan bencana tsunami, jalur evakuasi dan pemasangan rambu jalur evakuasi, serta menghitung waktu waktu tempuh hingga sampai di titik evakuasi atau titik aman sementara.
 
Dengan sekolah lapang yang telah dilaksanakan tersebut, pihaknya bersama masyarakat dan berbagai instansi terkait secara bersama-sama telah berhasil membuat modeling tsunami, merancang dan memperbaiki peta bencana tsunami, termasuk membuat dan menentukan jalur evakuasi warga, dan titik aman kumpul atau titik evakuasi warga, jika terjadi gempa besar dan tsunami.
 
Dengan upaya mitigasi ini, paling tidak masyarakat sudah terlatih dan memiliki peta dan jalur evakuasi, serta apa yang harus dilakukan jika terjadi gempa dan tsunami. “Jadi yang terpenting itu adalah bagaimana membangun upaya mitigasi, diantaranya menata ruang pantai yang aman, memasang rambu jalur evakuasi dan terutama bagaimana drill atau latihan evakuasi yang harus sering dilakukan,” tegasnya. 
wartawan
AGS
Category

BMKG: Musim Hujan Datang Lebih Cepat, Ada Ancaman Bahaya Sekaligus Peluang Pertanian

balitribune.co.id | Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksikan musim hujan 2025/2026 di Indonesia akan datang lebih awal dari kondisi normal. Berdasarkan pemantauan iklim terkini, sebagian wilayah Indonesia mulai memasuki musim hujan sejak Agustus 2025, dan secara bertahap akan meluas ke sebagian besar wilayah pada periode September hingga November 2025.

Baca Selengkapnya icon click

Dinas Kebudayaan Buleleng Gelar Eksibisi Megangsing di Desa Gobleg

balitribune.co.id | Singaraja - Permainan megangsing kembali di populerkan melalui pertandingan eksibisi. Dinas Kebudyaan Kabupaten Buleleng, menggelar permainan tradisional itu anak-anak SD dan SMP di Desa Gobleg, Kecamatan Banjar, pekan lalu. Para peserta beradu ketangkasan agar gangsing mereka bertahan paling lama berputar. Sementara penonton bersorak sorai menyemangati permainan tradisional yang nyaris punah itu.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Dipilih Aklamasi, Kresna Budi Kembali Pimpin Golkar Buleleng

balitribune.co.id | Singaraja - DPD Partai Golkar Buleleng dalam Musyawarah Daerah (Musda) ke XI kembali memilih IGK Kresna Budi menjadi pemegang kendali pertai berlambang pohon beringin itu. Ia dinyatakan terpilih setelah 9 pengurus kecamatan (PK) serta beberapa organisasi sayap partai tersebut sepakat secara aklamasi memlihnya kembali. Menariknya, selama proses Musda, berlangsung serba kilat.

Baca Selengkapnya icon click

Bupati Sanjaya Bersama Ny. Rai Wahyuni Sanjaya Pimpin Bhakti Penganyar di Pura Giri Salaka Alas Purwo

balitribune.co.id | Tabanan - Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya bersama Ny. Rai Wahyuni Sanjaya pimpin persembahyangan Bhakti Penganyar Jajaran Pemerintah Kabupaten Tabanan di Pura Giri Salaka Alas Purwo, Kecamatan Tegaldlimo, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur, Jumat (12/9). 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Kunjungan Bupati dan Wabup Karangasem ke Lokasi Banjir di Desa Antiga Pastikan Penanganan Cepat Warga Terdampak

​balitribune.co.id | Amlapura - Bupati Karangasem, I Gusti Putu Parwata atau Gus Par bersama Wakil Bupati Pandu Prapanca Lagosa, meninjau langsung kondisi rumah warga yang terendam air akibat banjir bandang di Banjar Dinas Tengading, Desa Antiga, Kecamatan Manggis, pada Minggu (14/9). Kunjungan ini merupakan respons cepat pemerintah daerah untuk memastikan penanganan darurat berjalan lancar.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.