Kejahatan Skimming Mengintai, BI Minta Masyarakat Waspada | Bali Tribune
Diposting : 19 March 2018 15:18
Arief Wibisono - Bali Tribune
ATM
Causa Iman Karana

BALI TRIBUNE - Sebagai salah satu tujuan wisata, Bali  tentu menarik wisatawan untuk berkunjung. Hanya saja, dibalik kunjungan tersebut,  ada juga segelintir orang yang datang bukan  datang untuk  tujuan wisata tapi justru melakukan kejahatan lintas negara di sektor keuangan ataupun perbankan. Untuk itu Kepala Perwakilan (KPw) BI Bali, Causa Iman Karana meminta masyarakat untuk berhati hati terhadap kejatan perbankan. "Kami minta masyarakat hati hati dan waspada bila melakukan transaksi keuangan, karena belakangan ini marak kejahatan skimming di ATM," ujarnya, Minggu (18/3) di Denpasar.

Causa yang dihubungi melalui selulernya lantas menjelaskan skimming atau penggandaan kerap dilakukan di ATM dengan memasang sebuah alat maka nomor dan PIN nasabah secara otomatis terekam, kemudian oleh oknum tersebut data nasabah digunakan untuk mengeruk dana yang tersimpan di ATM. "Saat akan mengambil uang di ATM pastikan dulu di mesinnya tidak ada alat yang aneh aneh, kalau ada yang mencurigakan segeralah melapor," katanya seraya menambahkan, hindari menggunakan ATM yang jauh dari keramaian dan pengawasan. "Kita cari amannya saja," tandasnya.

Ia juga menghimbau para petugas yang kerap melakukan pengisian ataupun yang menangani ATM untuk memastikan tidak adanya hal hal yang mencurigakan. "Kan mereka kerja ada SOPnya, jadi tolong di cek lagi. Ini semata mata dilakukan untuk memberikan perlindungan pada nasabah atau konsumen," tukasnya.

Kejahatan model ini biasanya banyak terjadi di kota kota besar yang tingkat kesibukannya tinggi, atau di daerah daerah wisata. Kejahatan di sektor keuangan bukan saja skimming ATM, tapi juga kartu kredit, kartu debet bahkan layanan penawaran melalui gadget pun berpotensi melakukan penipuan. "Sama halnya ketika ada yang bertanya kenapa uang palsu masih kerap ditemukan, selama teknologi itu berkembang, selama itu pulalah kejahatan akan mengikuti," ucap Causa diplomatis.