Denpasar, Bali Tribune
Warga yang berada di sekitar RSUP Sanglah, Kamis (19/5) sekitar pukul 11.00 Wita dikagetkan dengan kedatangan helikopter milik TNI Angkatan Laut yang mendarat di atas helipad RSUP Sanglah.
Tampak sejumlah warga berhamburan untuk melihat kejadian langka ini. Pasalnya, heliped yang terletak di atas Gedung Pelayanan Jantung Terpadu (PJT) ini, hanya digunakan pada saat menerima pasien yang dievakuasi melalui udara.
Padahal dua helikopter MB0 105 yang datang secara bergantian tersebut dalam rangka simulasi evakuasi pasien melalui udara yang dilakukan oleh Tim EMU (Evakuasi Medis Udara) bekerja sama dengan petugas RSUP Sanglah.
Dalam simulasi bagian dari rangkaian latihan SAR bersama unsur TNI AL itu, tampak lima personel dengan sigap menghampiri helikopter MBO 105 yang mendarat di atas helipad RSUP Sanglah dalam mengevakuasi korban yang mengalami gegar otak. Alhasil, simulasi yang menurunkan 20 personel TNI-AL dan petugas RSUP Sanglah berjalan mulus.
“Hari ini latihan selesai dengan aman dan terkendali dengan nihil kerugian, pada simulasi hari ini kami bekerja sama dengan stakeholders terkait seperti RSUP Sanglah. Persiapan sudah kami lakukan sejak beberapa bulan yang lalu,” terang Lettu M Nur Salam AMK di RSUP Sanglah, Denpasar, kemarin.
Dia menerangkan, simulasi berjalan lancar dan aman juga karena didukung oleh helipad yang dimiliki RSUP Sanglah sudah cukup memadai. Selain simulasi evakuasi pasien dengan menggunakan helikopter, simulasi evakuasi darat juga digelar di RSUP Sanglah.
Kasubag Humas RSUP Sanglah, dr Kadek Nariyantha menilai positif simulasi penanganan musibah di daerah laut yang diadakan oleh TNI-AL. “Ini merupakan kerja sama RSUP Sanglah sebagai sentral rujukan di Indonesia Bagian Timur dengan TNI-AL, kami juga mampu menangani musibah dalam skala massal,” tutur dr Kadek di ruang kerjanya.
Simulasi juga sekaligus menjadi latihan para petugas keamanan RSUP Sanglah dalam mengatur helikopter yang mendarat di atas helipad. “Bagi petugas medis dengan adanya simulasi juga mendapatkan pengetahuan ataupun gambaran jika nanti terjadi musibah massal yang harus dievakuasi menggunakan helikopter,” katanya.