Gianyar, Bali Tribune
Ribuan perserta Bali Interhash 2016 dari 75 negara yang memilih lintasan di Goa Gajah Blahbatuh dan Tirta Empul, Tampaksiring Gianyar, dilepas, Sabtu (21/5). Peserta melintasi pasar seni, daerah situs purbakala, pedesaan dan persawahan.
Meksi kecapaian, peserta yang rata-rata setengah baya ini, mengaku puas dapat menikmati keindahan alam Gianyar.
Dari garis start, peserta dimanja dengan alam yang bervariatif. Sedikitnya empat ribu peserta dari total peserta 6.600 peserta Bali Interhash dari 75 negara, mengikuti petualangan lintas alam di dua tempat di Gianyar.
Mereka bergerak menuju daerah situs purbakala dengan melintasi pasar seni setempat. Sesekali peserta mewajibkan istirahat sembil mengabadikan pemandagan unik yang ditemuinya. "I'st amazing. Beautiful rice field view, river, cannon and every thing amazing, "kagum Dave Winter, peserta asal Oukland, Zew Zealand.
Meksi usia peserta rata-rata setengah baya, rasa letih mereka terbayarkan dengan beragam keindahan alam. Dengan menyisir persawahan, pedesaan hingga sungai yang jernih dan menyejukannya. Senyum sapa warga pun ikut menyemangati mereka.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar, AA Dalem Jagadhita, perhelatan Interhash diikuti lebih dari 75 negara. Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari Jumat (21/5) hingga Sabtu (22/5) ini merupakan ajang yang dilaksanakan pertama kalinya di Bali.
Pemkab Gianyar selalu mendukung kegiatan serupa, dengan harapan bisa menumbuhkan perekonomian warga serta perkembangan pariwisata Gianyar. Interhash adalah Internasional Hash House Harriers, yakni merupakan salah satu acara internasional yang berpotensi mendatangkan wisatawan. Dipilihnya Indonesia dan khususnya Bali sebagai lokasi karena memang sudah dikenal kalangan pariwisata dunia yang memiliki alam cukup indah. “Di Bali Interhash dilaksanakan di lima kabupaten/kota,” imbuhnya.
Harapan dari pelaksanaan event ini, peserta dapat bercerita di negeri mereka tentang pengalamannya mengunjungi Bali. Interhash merupakan komunitas pencinta alam (hasher) yang beranggotakan lebih dari 100 negara di dunia dan sudah diselenggarakan sejak 1978. Tahun ini adalah penyelenggaraan ke-21 dan diikuti penghobi lari lintas alam dari 100 negara. "Kegiatan berskala internasional ini digelar setiap dua tahun sekali, sedangkan lokasinya selalu berpindah, sedangkan lokasi ini merupakan hasil bidding tahun lalu di Tiongkok, dan Indonesia memenangkan bidding tersebut, serta memilih Bali sebagai lokasinya," paparnya.