Diposting : 25 June 2018 22:36
Komang Arta Jingga - Bali Tribune
BALI TRIBUNE - Jelang pencoblosan pemilihan gubernur tanggal 27 Juni 2018, jajaran Panwaslu Tabanan dari semua tingaktan mulai dari Panwaslu Kabupaten, Kecamatan, Pengawas Pemilu Lapangan ( PPL ), pengawas TPS se-Kabupaten Tabanan yang berjumlah 1000 orang mengikuti apel siaga di Stadion Debes, Tabanan, Minggu ( 24/6).
Apel siaga yang bertujuan untuk memantapkan pengawasan di masa tenang mulai hari ini Minggu ( 24 Juni ) hingga Selasa ( 26 Juni 2018), difokuskan pada pemantauan adanya money politik.
Ketua Panwaslu Tabanan I Made Rumada usai memimpin apel siaga di masa tenang jelang coblosan 27 Juni, menegaskan tujuan apel siaga adalah memberikan pemantapan kepada seluruh jajaran Pawaslu Tabanan dari semua tingkatan yang berjumlah sekitar 1000 orang. “Yang kami tekankan dalam apel siaga ini adalah fokus pemantauan money politik dan politisasi sara,” tegas Rumada. Berkaca dari pengalaman pemilu yang sudah berjalan indikasi politik uang terjadi pada massa tenang yang dimulai dari H – 3 sampai H-1. “Untuk itu fokus kita saat masa tenang ini adalah politik uang,” tegasnya. Selain politik uang, yang ditekankan kepada jajranya sampai di tingkat TPS adalah masalah politik sara dan pemantauan pada tahapan pungut hitung. “Putung hitung di TPS juga kita tekankan agar petugas kami melakukan tugasnya dengan teliti cermat dan akurat,” tandasnya.
Apabila nanti pada massa tenang ini ditemukan adanya politik uang pihaknya akan memproses sesaui dengan peraturan yang berlaku. “Kami sudah bekali petugas panwaslu tatacara pengawasan, apabila ditemukan adanya money politik kami tegaskan dipores sesuai prosedur yang ada,” pungkasnya.