“Drill Sea Survival” Prajurit KRI Koarmada II Berlangsung Seru | Bali Tribune
Bali Tribune, Minggu 01 Desember 2024
Diposting : 13 July 2018 20:01
Djoko Moeljono - Bali Tribune
SURVIVAL -- Dengan diawasi para instruktur dari Kolatkoarmada, Kopaska, dan Dislambair, serta tim kesehatan Diskes Koarmada II, para peserta melaksanakan “sea survival” dari KRI Nala menggunakan sekoci menuju ke Posko Denmalat Kolatkoarmada II yang berada di dermaga Sea Rider Kopaska.

BALI TRIBUNE - Menjelang pelaksanaan latihan “jungle and survival” prajurit KRI Koarmada II, para peserta dari enam satuan kapal dan KRI Teluk Sampit-515 melaksanakan “drill sea survival” di dermaga Sea Rider Satkopaska Koarmada II, Ujung, Surabaya. Kamis, (12/7).

Pasops Kolatkoarmada II Letkol Laut (P) YY Tamoni, selaku Paopslat didampingi Mayor Laut (P) Donni Abraham Diman yang kesehariannya menjabat Kasiopslat Sops Kolat Koarmada II menyampaikan, seluruh peserta latihan tersebut melaksanakan drill di antaranya, pengenalan materi terakhir menuju KRI Nala-363 yang bersandar di dermaga penjelajah timur, tiap-tiap tim bergiliran “sea survival” setelah melompat ke laut dari geladak KRI tersebut.

Turut disiapkan perlengkapan selesai pelajaran “life craft” dan beberapa peserta melaksanakan “sea survival” dari KRI Nala menggunakan sekoci menuju ke Posko Denmalat Kolatkoarmada II yang berada di dermaga Sea Rider Kopaska. ”Hindari kehilangan peralatan tiap kelompok, masing-masing koordinator mengamankan perlengkapan, baik personel maupun material. Sebelum melaksanakan latihan saya harapkan tidak ada masalah, dan apa yang diajarkan instruktur agar dipraktikkan dengan benar tidak hanya cepat, tapi bagaimana cara mempertahankan diri untuk tetap hidup,” tegasnya.

Para Instruktur dari Kolat Koarmada II memberikan materi cara praktik melempar life raft, yaitu perahu penyelamat yang ada di kapal sebagai alat menyelamatkan diri bagi semua crew kapal dalam keadaan bahaya yang mengharuskan crew dan penumpang untuk keluar dan menjauh dari kapal tersebut. Para peserta juga menerima materi teknik meluncur dan mengawaki life raft.

Dilanjutkan peran meninggalkan kapal yang disimulasikan dengan mempraktikkan teknik melompat dari geladak KRI ke laut -- tiga orang tidak memakai swim vest dengan membuat pelampung dari pakaian yang dibawa. Setelah berhasil bertahan dalam kelompok di dalam air, para peserta berenang menuju sekoci (diibaratkan life raft yang sudah mengembang), kemudian sekoci didayung menuju dermaga sea rider.

Kadispenkoarmada II, Letkol Laut (KH) Suratno, SS., menambahkan, dari masing-masing tim yang terdiri dari 7 orang itu diawasi oleh para instruktur dari Kolatkoarmada, Kopaska, dan Dislambair, serta tim kesehatan dari Diskes Koarmada II.