Diposting : 14 July 2018 22:26
Agung Samudra - Bali Tribune
BALI TRIBUNE - Kondisi ruas jalan Nyambu di Dusun Tanggahan Peken, Desa Sulahan, Kecamatan Susut, Bangli hancur lebur. Hancurnya jalan yang berstatus jalan kabupten itu sudah berlangsung sejak lama dan hingga kini belum tersentuh perbaikan.
Klian Dusun Tanggahan Peken I Nyoman Sariasa mengatakan ruas jalan nyambu dibangun sekitar sepuluh tahun lalu lengkap dengan sara penunjangnya (drainase). Hancurnya badan jalan sepanjang 1 kilo meter tersebut selain karena kondisi yang lembab juga disebakan setiap turun hujan air meluap ke badan jalan,” ungkap I Nyoman Sariasa sembari menambahkan, rusak jalan sudah berlangsung cukup lama.
Karena luput dari perbaikan ,warga yang memilki ternak di jalur tersebut berupaya menambal jalan yang rusak dengan adonan semen campur pasir. Kerusakan terparah terjadi di posisi jalan turunan yang ada gorong-gorongnya. “Diameter gorong-gorong sangat kecil sementara kalau hujan air yang datang dari timur sangat besar ,praktis air meluber ke badan jalan,” ungkapnya. Ia berharap pemerintah segera melakukan perbaikan infrastruktur jalan yang rusak. “Jalan tersebut merupakan akses menuju Pura Dalem Nyambu selain itu banyak warga yang memilki usaha ternak,” jelasnya.
Anggota DPRD Bangli, Satria Yuda saat dikonfirmasi membenarkan rusaknya ruas jalan Nyambu tersebut. “Untuk di Dusun Tanggahan Peken jalan tersebut merupakan jalan satu-satunya berstatus jalan kabupaten,” ungkapnya.
Kata politisi dari PDIP itu, jika nantinya dilakukan perbaikan maka hanya memperbaikan badan jalan saja akan tetapi perlu dilakukan pengurugan agar jalan lebih landai dan gorong- gorong juga diperbesar, sehingga ketika turun hujan air tidak meluber ke badan jalan. ”Kalau tidak dilakukan pengurugan dan perbaikan gorong- gorong ,dalam waktu singkat saja badan jalan akan kembali hancur walupun nantinya jalan tersebut dihotmix,” jelasnya sembari mengungkapkan untuk proses perbaikan jalan tersebut membutuhkan anggran yang besar hampir Rp 1 miliar lebih.
Sementara pemeliharaan jalan dan jembatan dinas pekerjaan umum,IB Suandi mengatakan tim telah melakukan survey ,hasilnya kerusakan jalan cukup parah. Untuk perbaikan baru bisa dilakukan tahun 2019,karena untuk anggran rutin peruntukanya bagi kerusakan jalan berkisar 10-15 persen. “Perlu dilakukan peningkatan kekuatan aspal dan perbaikan sarana penunjangnya,” ujarnya . Untuk perbaikan jalan tersebut membutuhkan anggaran berkisar Rp 1,5 miliar sampai Rp 2 miliar.