Diposting : 28 July 2018 12:26
Redaksi - Bali Tribune
BALI TRIBUNE - Terlibat jaringan pengedar sabu-sabu, seorang janda dan dua orang pria ditangkap secara estafet oleh jajaran Buser Narkoba Polres Gianyar. Seorang gadis juga diamankan lantaran kedapatan membawa ekstasi saat terlibat kecelakaan lalulintas. Pengungkapan ini menjadi perhatian serius, karena jaringan barang haram ini diduga menyasar kalangan buruh dan pedagang kecil.
Dari dua perempuan dan dua laki-laki yang diamankan Buser Narkoba Polres Gianyar dalam sepekan ini, tiga orang diantaranya terungkap sebagai sindikat pengedar sabu-sabu di wilayah kota Gianyar. Dari keterangan Kasat Narkoba Polres Gianyar, AKP I Gusti Putu Dharmanatha, Jumat (27/7), pengungkapan jejaring ini berawal dari penangkapan Uci, janda 45 tahun, asal Banyuwangi. Pedagang makanan ringan ini disanggong di rumah kostnya di wilayah Lingkungan Candi Baru, Kota Gianyar. ”Saat kami geledah, tersangka menyembunyikan barang haram itu dalam tempe mentah,” ungkap Dharmanatha.
Setelah dikembangkan di lapangan, secara estafet jajarannya lantas mengamankan WH ( 33) seorang pedagang tas dan topi asal Jember yang tinggal tak jauh dari kediaman Uci. Di tempat WH, petugas menemukan satu paket sabu-sabu dan alat isap. Selanjutnya, dari dua orang ini, petugas lanjut menangkap MUR (30), seorang montir asal Jawa Barat yang tinggal di legian kuta. ”Dari tangan MUR, kami amankan empat paket sabu-sabu siap edar,” terangnya.
Meski berdalih untuk konsumsi sendiri, aparat penyidik memastikan jika sindikat ini juga sebagai pegedar. Ironsinya, dengan mengandalkan sabu-sabu paket hematnya, sasaran mereka adalah masyarakat kelas bawah seperti pedadang kecil dan buruh.
Di lokasi terpisah, Buser Narkoba juga mengamankan MI (27) asal Jember yang keseharian sebagai sales. Gadis yang juga tinggal di Candi Baru, Kota Gianyar ini kedapatan membawa ekstasi, setelah terlibat kecelakaan sepeda motor. ”Tersangka mengaku jika dirinya sudah kecanduan pil ekstasi dalam beberapa bulan terakhir,” tambahnya .
Dari hasil pengembangan sementara, diakui, jajarannya kesulitan mengungkap bandarnya. Karena jaringan ini mendapatkan sabu-sabu secara berantai tertutup serta terputus-putus. Dengana terungkapnya jaringan sabu-sabu di kalangan bawah ini, juga diharapkan dapat memutus jejaring peredaran sabu-sabu di kota Gianyar. ”Berdasarkan barang bukti yang ada, kami pastikan mereka terjerat hukum sesuai perannya masing-masing,” tegasnya.