Diposting : 4 August 2018 23:06
Made Ari Wirasdipta - Bali Tribune
BALI TRIBUNE - Kamis malam (2/8) suasana di rumah duka RSUP Sanglah dibanjiri para kerabat dan simpatisan tinju di Bali. Petinju nasional Valentinus Nahak Bria yang sebelumnya dipersiapkan membela Indonesia pada ajang Asian Games 2018, tutup usia.
Itu setelah lebih dari tiga bulan berjuang melawan kanker ganas (kelenjar getah bening), petinju yang akrab disapa Valen ini diketahui mengembuskan nafas terakhirnya pukul 18.45 Wita di RS Sanglah.
Valen--demikian petinju kelas terbang (52 kg) itu akrab disapa saat masih dirawat di RS Sanglah, sempat diibesuk Ketum KONI Bali Ketut Suwandi dan Asdep Kemenpora Washinton
Kabar duka itu pun begitu cepat beredar. Bahkan setiap hari Ketua Pertina Denpasar Made Muliawan Arya "De Gadjah" yang sudah jadi bapak angkat petinju Denpasar selalu setia mendampingi. Hanya saat nafas terakhirnya, De Gadjah sedang ada kunjungan kerja ke Moskow.
"Saya sangat berduka mendalam. Dia adik saya, kami selalu bersama sebelumnya berolahraga. Saat berangkat kunker sempat besuk tuk pamit, bahkan sekpat VC (video call) saat saya tiba di Moskow. Dia hanya pesan agar saya hati-hati dan sehat selalu. Dia petinju terbaik kami," singkat De Gadjah dalam pesan singkatnya lewat WA.
Tidak ketinggalan juga perwakilan Kemenpora, Bambang Siswanto (Kabid Kompetisi Usia Muda Asdep Pendidikan dan Iptek Olahraga) juga menyusul muncul di RS Sanglah. Sebelumnya, saat Valen menjalani perawatan juga dibesuk Washinton yang juga Asisten Deputi (Asdep) Pembibitan dan Iptek Olahraga Kemenpora.
Rencananya, menurut Washinton, Menpora Imam Nahrawi juga berencana membesuk adik dari petinju peraih emas SEA Games ke-26 tahun 2011 di Singapura (Julio Bria). Sayangnya sebelum Menpora bisa membesuknya, Valen pergi lebih cepat untuk selama-lamanya dipanggil Sang Pencipta.
Setelah disemayamkan sehari di rumah duka, Jumat (3/8) pagi sekitar pukul 05.00 Wita, jenazah Valen diberangkatkan menuju Bandara Ngurah Rai, untuk selanjutnya sekitar pukul 10.00 Wita diterbangkan menuju Malaka, Atambua, NTT. Rencananya, jenazah petinju kelahiran Laluan, NTT pada 15 Februari 1996 ini akan dikubur di kampung halamannya.
Sebelum menghebuskan nafas terakhir Valen saat itu sudah dipindah ruangan yang lebih nyaman dari sebelumnya di ruang Kamboja ke ruang Angsoka. Saat itu akan direncanakan jalani komotherapi, namun karena kondisinya drop hanya saja Tuhan berkehendak lain, petinju berumur 22 tahun itu dipanggilnya dan yang membuat kalangan kerabat dan pengurus Pertina Denpasar shok tatkala kakak almarhum Julio Bria menyampaikan dalam pesan di grup bahwa adiknya (Valen) sudah sembuh.
Julio Bria, sang kakak kandungnya yang juga petinju amatir nasional mengirimkan pesan singkat 1.5 jam setelah adiknya meninggal melalui obrolan massanger. Begini isi pesannya. "Adekku sudah sembuh, besok kami pulang kampung". Selamat jalan Valen selamat jalan Petinju Bali selamat jalan petinju nasional.