Diposting : 24 August 2018 00:10
redaksi - Bali Tribune
BALI TRIBUNE - Gempa berkekuatan 7.0 yang mengguncang Lombok tidak hanya menyisakan trauma bagi masyarakat di Lombok, namun anak-anak di Karangasem juga megalami trauma. Tidak sedikit anak-anak di Karangasem yang akhirnya takut masuk ke dalam rumah mereka atau masuk kamar mandi.
Untuk menghilangkan trauma terhadap anak-anak tersebut, TK Aisyiyah Bustanul Atfal (ABA) Aisyiyah Karangasem, mengajak para anak didik mereka mengikuti manasik haji di Masjid Ibnu Sina, Lingkungan Dangin Sema, Amlapura, dengan dibimbing langsung oleh Ketua MUI Karangasem, H Mursyid.
Layaknya jemaah haji yang sedang melaksanakan ibadah haji di Baitullah, Kota Mekah, anak-anak ini juga mengenakan kain ihram dan dengan riang mengikuti petunjuk Ketua Mui yang menjelaskan rukun haji dan sama-sama melaksanakannya dengan khidmat. Dengan riang dan kalimat tauhid para anak-anak usia dini ini diajarkan bagaimana melaksanakan tawaf mengelilingi Kabah. Untuk tawaf pihak sekolah membuat replika Kabah termasuk bangunan-bagungan yang ada disekeliling Ka’bah.
Dengan penuh perhatian, para anak-anak mendengarkan Ketua MUI yang membimbing mereka terkait rukun dan wajib haji yang harus dilaksanakan dimana jika tidak dilaksanakan salah satunya maka harus meenggantinya dengan membayyar dam atau denda. Rukun dan wajib haji tersebut yakni, Ihram atau berniat untuk haji, Wukuf di Bukit Arafah, Tawaf Ifadah, Sai, dan Ttahalul. Yang paling menarik bagi para anak-anak ini adalah saat melakukan tawaf dan melempar jumrah, dimana ketika pembimbing mereka mengatakan saatnya akan melempar jumrah, para anak-anak ini langsung menngeluarkan batu kerikil yang sudah mereka bawa dari rumah.
“Selain untuk menghilangkan trauma akibat bencana gempa kemarin, kegiatan ini juga dilaksanakan untuk mengajarkan sedari dini tentang rukun islam yang kelima,” ucap Erni Kurniati, Kepala TK Aisyiyah Bustanul Atfal, Amlapura, kepada koran ini Rabu (22/8).
Selain itu kekegiatan ini diharapkan agagr anak-anak sejak dini memiliki kekinginan untuk menjadi tamu Allah. Melalui praktik langsung seperti ini memori anak-anak tetntang ibadah haji akan terus melekat dan kuat. Dalam kegiatan itu, anak-anak juga diajak berdoa bersama mendoakan jemaah haji asal Indonesia yang saat ini tengah menyelesaikan rangkaian ibadah haji di Kota Mekah agar terus diberikan kesehatan dan kelapangan serta kemudahan dalam menunaikan rukun Islam yang kelima tersebut agar menjadi haji yang mabrur.