Semarapura, Bali Tribune
Seorang penumpang boat Caspla, Dra. Ni Gst Ayu Sukaseni (57) hingga Kamis (9/6) belum diketahui nasibnya. Guru naas asal Banjar Celuk, Panjer, Denpasar Selatan ini tercebur ke laut ketika boat yang ditumpanginya dihempas gelombang dahsyat, Rabu lalu.
Boat Caspla bertolak dari Pelabuhan Buyuk, Nusa Penida menuju Pelabuhan Pesinggahan, Kecamatan Dawan, Klungkung bermuatan 34 orang termasuk korban. Baru sekitar 10 menit lego jangkar, atau 4 kilometer perjalanan, sekitar pukul 15.40 Wita tiba-tiba datang gelombang tinggi menerjang boat tersebut. Gusti Ayu Sukaseni pun terpental dan jatuh ke laut.
Penanggung jawab pelabuhan Caspla di Pesinggahan, Wayan Darsawan Kamis (9/6) mengatakan pihaknya bersama pihak terkait telah melakukan pencarian terhadap korban, namun masih belum ada titik terang.
Kapolsek Nusa Penida Kompol I Gede Arianta membenarkan terjadi kecelakaan di tengah laut yang dialami boat Caspla Bali 3 hingga akhirnya satu penumpang terjatuh ke laut. Sesuai laporan yang disampaikan I Kadek Darmanta asal Desa Kutampi Kaler, Nusa Penida kepada petugas, kecelakaan di tengah laut ini terjadi sekitar pukul 15.40 Wita di perairan Nusa Penida.
Saat dihantam gelombang besar, boat oleng ke kanan, kemudian oleng ke kiri. Kapten boat bernama I Kadek Agus Adi Rada Kresna selanjutnya mengurangi kecepatan boat. Bersamaan dengan itu, salah satu anak buah kapal, I Ketut Sudi mendekati kapten dan menyampaikan bahwa ada salah satu penumpang terjatuh ke laut.
Selanjutnya atas permintaan para penumpang, boat kembali ke Pelabuhan Buyuk. Setelah menurunkan penumpang, boat Caspla 3 dibantu oleh boat Caspla lainnya bersama-sama melakukan pencarian penumpang yang terjatuh. Berkoordinasi dengan Polair, Gede Arianta memerintahkan untuk melakukan pencarian. Sayangnya, hingga saat ini korban belum ditemukan.
Sementara itu Kapolres Klungkung AKBP FX Arendra Wahyudi SIK, kemarin memastikan seluruh Tim Gabungan Basarnas dan Polair diterjunkan mencari keberadaan penumpang yang terjatuh ke laut tersebut.
“Kita sudah berusaha mencari tahu keberadaan korban. Instansi pemerintah termasuk para tokoh masyarakat ikut turun mencari keberadaan korban, bahkan sampai ke Sanur namun karena cuaca buruk dan terkendala ombak tinggi, pencarian kita hentikan sementara sampai situasi memungkinkan,” ujarnya.
Dikatakannya, terkait langkah Polres Klungkung dalam menangani kasus hilangnya penumpang ini, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap nakhoda guna mengetahui kronologi kejadiannya. Namun sejauh ini pihaknya belum menetapkan status nakhoda tersebut.
Terkait keputusan nakhoda Boat yang tidak melanjutkan perjalanan dan kembali ke Nusa Penida, menurut Kapolres itu merupakan kewajiban nakhoda maupun syahbandar atau ABK ketika ada emergency. “Status nakhoda masih sebatas saksi, kami masih meminta keterangan ABK lainnya, jadi kasus ini masih dalam lidik,” pungkas Kapolres.