Diposting : 10 October 2018 12:16
Ayu Eka Agustini - Bali Tribune
BALI TRIBUNE - Gubernur Bali, Wayan Koster mengajak masyarakat Bali untuk turut menyukseskan Annual Meeting IMF-WBG 2018 yang dihadiri 34 ribu delegasi dari 189 negara pada 8-14 Oktober di Nusa Dua, Badung. Pasalnya pulau yang didatangi jutaan turis asing dari berbagai negara tersebut akan mendapatkan manfaat dari terselenggaranya sidang Bank Dunia itu.
Menurutnya, ditunjuknya Bali sebagai tempat penyelenggaraan event akbar yang sangat penting ini merupakan kehormatan dan kebanggaan bagi pemerintah daerah serta seluruh komponen masyarakat Bali. "Dari penyelenggaraan pertemuan ini Bali memperoleh banyak manfaat langsung maupun tidak langsung dampak jangka pendek dan panjang terhadap peningkatan pembangunan perekonomian," tegasnya kepada awak media di kantor setempat, Renon, Denpasar, Selasa (9/10).
Koster menyebutkan manfaat tersebut diantaranya, memperoleh dukungan pembangunan infrastruktur strategis seperti Underpass Simpang Tugu Ngurah Rai, pengembangan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, pembangunan patung GWK dan penanganan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Regional Sarbagita.
Disamping itu kata dia akan terjadi peningkatkan jumlah kunjungan wisatawan lebih dari 34 ribu orang. Penambahan jumlah lapangan kerja mencapai 32.700 orang atau meningkat 1,26 persen. "Peningkatan PDRB diatas Rp 1,2 triliun dan peningkatan pertumbuhan ekonomi Bali mencapai lebih dari 6,5 persen serta peningkatan promosi dan citra pariwisata Bali dan Indonesia menjangkau 189 negara diseluruh dunia," beber Koster.
Meski perhelatan ini sempat mendapatkan penolakan oleh sejumlah orang dengan melakukan demonstrasi karena dianggap pemborosan uang negara ditengah bencana alam yang melanda bangsa ini dan juga diyakini tidak ada manfaatnya bagi Bali. "Saya tegaskan beberapa orang tersebut tidak mempresentasikan masyarakat Bali sehingga aspirasi yang disampaikan bukan merupakan aspirasi masyarakat Bali," katanya.
Lebih lanjut Koster mengatakan, Bali dikenal sebagai masyarakat yang ramah dan santun khususnya terhadap tamu yang datang ke Pulau Dewata apalagi mereka datang dari berbagai negara. "Kegiatan ini jelas bukan merupakan pemborosan karena dampaknya akan jauh lebih besar bagi kemajuan pembangunan dan perekonomian Indonesia umumnya dan Bali khususnya," tambah Koster.
Pihaknya pun mengimbau seluruh komponen masyarakat Bali mulai dari jajaran pemerintah daerah, TNI/Polri, tokoh agama, tokoh adat & masyarakat, instansi swasta, kalangan pariwisata, sampai insan pers untuk secara sadar dan aktif bersama-sama berkomitmen, bertanggungjawab dan mendukung terwujudnya suasana Bali yang aman, nyaman dan damai secara sekala juga niskala. Hal ini demi suksesnya penyelenggaraan pertemuan tahunan IMF-WBG 2018. "Mari kita buktikan, mari kita tunjukkan kepada dunia bahwa Bali bisa. Bali is the Best," imbuhnya.