Diposting : 10 October 2018 13:02
Agung Samudra - Bali Tribune
BALI TRIBUNE - Pengadaan dan Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum di Desa Bangbang, Kecamatan Tembuku, Bangli menelan anggaran Rp 2.030.082.555. Ke depan dengan kegiatan tersebut seluruh dusun di Desa Bangbang mendapat pelayanan air bersih yang nantinya akan dikelola pihak PDAM Bangli. Pengerjaan proyek yang pengerjaanya dimulai awal bulan Agustus 2018 dengan pelaksana PT Indobangun Megatama sempat mengundang komplain warga.
Pengawas teknis kegiatan I Wayan Gunawan saat dikonfirmasi mengatakan, kegiatan pengadaan dan pembanguan sistem penyedian air minum di Desa Bangbang merupakan kegiatan milik Pemkab Bangli. Untuk kegiatan tersebut Pemkab Bangli langsung menghibahkan dana ke PDAM Bangli. Karena kegiatan diatas 200 juta maka untuk pengerjaan ditenderkan lewat Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah. “Untuk kegiatan diambil PT Indobangun Megatama dengan nilai kontrak 2.030.082.555,” ujarnya, Selasa (9/10).
Pengambilan pekerjaan sudah dimulai sejak tanggal 4 Agustus 2018 dan untuk waktu pelaksanaan selama 120 hari kalender, sehingga kegiatan tersebut sudah kelar 1 Desember 2018. “Pengerjaan pemasangan jaringan pipa sudah rampung,” jelasnya. Kegiatan yang masih dalam tahap pengerjaan yakni pembuatan bak penampungan air, pemasangan pompa, pemasangan jaringan listrik.
Bebernya, sumber air memanfaatkan mata air Yeh Bulan Dusun Pantunan, Desa Bangbang, Kecamatan Tembuku. Rencananya debit air yang diangakat 20 liter per detik. Nanti akan dipasang dua pompa dengan kapasitas 10 liter per detik. Dengan debit air sebesar itu akan mampu mengkaver kebutuhan air bagi enam dusun yakni dusun Bangbang, Bangbang Kaja, Bangbang Tengah, Bangbang Kawan,Ceupunggung, Bangkiang Sidem. “Dengan kapasitas air sebesar itu mampu melayani 1600 sambungan rumah,” kata pria yang juga Kasubag Perencanaan Teknis PDAM Bangli.
Terkait keluhan debu yang ditimbulkan akibat proses penggalian, Wayan Gunawan tidak menampik hal tersebut. Namun pihaknya sudah berupaya melakukan penanganan yakni dengan melakukan penyemprotan. “Memang berdebu, terlebih kondisi panas seperti sekarangg ini. Pihak pelaksana sudah melakukan penyemprotan, sehingga debu bisa diantisipasi,” terangnya.
Warga yang enggan disebutkan namanya mengeluhkan pekerjaan pemasangan pipa tersebut. “Tumpukan tanah membuat debu menyebar ke dalam rumah. Selain itu got di depan rumah kami sampai rusak,” ungkapnya. Lantaran tidak tahan debu masuk sampai kerumah, pihaknya sampai mencari tukang sendiri untuk mengangkut bekas tanah. “Kami mendukung proyek ini, terlebih ini untuk warga disini, hanya saja pekerjaan harus diperhatikan,” imbuhnya.