Kenaikan Suhu Udara Picu Peningkatan Penjualan AC | Bali Tribune
Bali Tribune, Senin 02 Desember 2024
Diposting : 29 October 2018 23:09
Ayu Eka Agustini - Bali Tribune
SISTEM KERJA - Petugas penjualan saat menunjukkan sistem kerja pendingin udara
BALI TRIBUNE - Menurut data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), rata-rata Indonesia mengalami kenaikan suhu sebesar 0,03° setiap tahunnya. Hal ini menyebabkan penggunaan pendingin udara (AC) saat ini sudah menjadi kebutuhan untuk masyarakat Indonesia dan dikalangan industri pariwisata. Semakin banyaknya wisatawan domestik dan internasional datang ke Bali, pendingin ruangan menjadi kebutuhan dalam menyediakan akomodasi yang nyaman untuk para pelancong salah satunya ketika beristirahat di dalam kamar hotel.
 
Dalam kondisi ini pihak penyedia akomodasi pun memerlukan pendingin udara yang irit dan ramah lingkungan. Melihat hal tersebut, Panasonic sebagai produsen pendingin udara/AC memproduksi Si-Biru dengan 4 tipe AC (CS/CU LN-5UKJ, CS/CU LN-7UKJ, CS/CU LN-9UKJ, CS/CU LN-12UKJ) yang memiliki banyak kelebihan untuk membantu masyarakat dan wisatawan saat melakukan aktivitas wisata di Bali. 
 
Head of Branch Bali PT. Panasonic Gobel Indonesia, Saiful Anwar, mengatakan Bali merupakan surga pariwisata dari Indonesia dengan keindahan alam dan budayanya. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi di daerah ini, kebutuhan AC yang tangguh, irit, serta memberikan kenyamanan menjadi semakin tinggi. "Makanya karena musim panas, permintaan AC juga mulai meningkat, sejak Oktober sudah naik," terangnya di Denpasar, Jumat (26/10).
 
Untuk itu, pihaknya berupaya memberikan solusi kehidupan yang lebih baik, salah satunya dengan menghadirkan pendingin ruangan dengan teknologi terbaru. "Melalui pengalaman 60 tahun di dunia bisnis AC, kini hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia dengan AC teknologi terkini," kata Anwar.
 
Produk AC terbaru ini kata dia merupakan hasil karya dan inovasi anak bangsa dengan kualitas yang telah teruji. "Market share kami sekarang 19-20 persen, dari seluruh merek AC yang ada di Bali.  Harapan kami dengan AC Si-Biru ini market share bisa diatas 20 persen," ungkap Anwar.
 
Dia menyatakan, untuk kalangan rumahtangga kelas menengah keatas rata-rata menggunakan 2 AC. Pihaknya optimis jika kedepannya ekonomi masyarakat akan semakin membaik sehingga dapat mendorong penjualan produk-produk elektronik terutama pendingin udara. "Sesuai karakter masyarakat Bali, tidak hanya ingin produk murah tapi juga berkualitas. Targetnya di Bali bisa merebut pasar 20-25 persen market share," sebutnya. 
 
Dikatakan Anwar, sekitar 10 ribu unit AC terjual di Bali dalam sebulan dengan nilai hingga Rp 30 miliar. Hal ini disebabkan, karena banyaknya hunian rumahtangga dan high season pariwisata di akhir tahun yang secara otomatis mempengaruhi peningkatan penjualan AC. “Si Biru ini targetnya rumah tangga. Ini produk baru, kalau untuk kami karena baru harapannya bisa menjual minimal 1.000 unit. Hingga saat ini penjualan mendominasi di area Denpasar hingga 70 persen dan di luar Denpasar 30 persen," bebernya.
 
 
Sementara itu, Heribertus Ronny, Assistant General Manager Air Conditioner PT. Panasonic Gobel Indonesia menjelaskan AC Si-Biru ini mampu beroperasi pada tegangan listrik yang tidak stabil dan rendah hingga 160V. Hal ini membuat AC terlindungi dari penurunan tegangan, yang dapat terjadi sewaktu-waktu. "Juga dilengkapi teknologi Blue Concept," imbuhnya.