PIP Badung 2018 di Purwakarta, Produksi Surplus, Ikan Air Tawar Terancam Limbah | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 31 Januari 2025
Diposting : 7 December 2018 23:46
I Made Darna - Bali Tribune
Wakil Bupati Badung Suiasa bertukar cindera mata dengan Bupati Purwakarta.
BALI TRIBUNE - Setelah melalui perjalanan sekitar 2 jam dari Bandung lewat Tol Cipularang, rombongan Pekan Informasi Pembangunan (PIP) Badung 2018 yang dipimpin Wabup Drs. Ketut Suiasa, S.H.diterima secara resmi di Pemkab Purwakarta. Rombongan diterima Bupati Purwakarta Ny. Hj. Anne Ratna Mustika, S.E, Rabu (5/12) di Pendopo Bupati.
 
Selain Bupati, hadir Sekda Purwakarta Drs. H. Yus Permana, MM da Kadis Peternakan dr. Sri Wulastri, serta pejabat lainnya. Sementara Wabup Suiasa didampingi Asisten I IB Yoga Segara, Staf Ahli Ketut Marta, plt. Kadis Pertanian Putu Oka Swadiana, Kadis PUPR IB Surya Suamba, Kabag Humas Putu Ngurah Thomas Yuniarta, Kabag Hukum Budi Argawa, Kabag Ekonomi Nyoman Suardana, dan Kabag Keuangan AA Rahmadi.
Dalam sambutannya Bupati Anne Ratna yang baru 75 hari menjabat sebagai bupati menyatakan merasa terhormat menerima kunjungan PIP Badung 2018. "Sesungguhnya Badung menjadi contoh dan objek kunjungan dari sisi pendapatan daerah," katanya.
 
Terkait dengan tujuan PIP Badung 2018 yang menyasar budi daya ikan air tawar, istri Dedy Mulyadi yang juga mantan Bupati Purwakarta ini menyatakan cukup berkembang baik karena memiliki satu wilayah penopang air tawar. Salah satunya Waduk Jati Luhur dengan produksi 91.000 ton per tahun. Waduk Cirata juga berproduksi cukup besar. "Konsumsi ikan saat ini hanya 28 kg per kapita per tahun," katanya.
Dengan kondisi ini, produksi ikan air tawar Purwakarta surplus. Kelebihan produksi ini dikirim ke luar Purwakarta, bahkan keluar Pulau Jawa.
 
Soal produksi ikan air tawar di Purwakarta, katanya, mulai ada ancaman dari penurunan kualitas air. Ini akibat banyaknya limbah yang masuk ke saluran air termasuk ke dua waduk yang dimiliki. 
 
Sementara terkait pembibitan, ujarnya, dihasilkan dari balai benih ikan. Wanayasa menghasilkan 6 juta ekor per tahun serta Plered 5 juta ton ekor. Dengan teknik pembenihan dan pengembangan termasuk pembesaran, produksi ikan air tawar Purwakarta surplus. Produksi ikan air tawar jenis emas dan nila masing-masing 40.000 dan 39.000 ton per tahun. Sementara patin 9.000 ton dan bawal 9.000 ton.
 
Wabup Suiasa mengungkapkan terima kasih kepada Bupati dan jajaran Pemkab Purwakarta karena telah menyempatkan diri menerima rombongan PIP Badung 2018. Selain melakukan silaturahmi, kedatangan rombongan PIP untuk menjabarkan misi dan visi Bupati Badung terutama untuk menjamin ketahanan pangan. "PIP Badung 2018 yang melibatkan kalangan wartawan dari media cetak dan elektronik ini sebelumnya menggali pembibitan padi dengan teknik nuklir. "Sekarang menggali budi daya ikan air tawar," ujarnya.
 
 Menurut Suiasa, Badung memiliki potensi untuk budi daya ikan air tawar baik dari sisi lahan, sumber daya manusia (SDM), maupun peluang pasarnya. Sebagai daerah tujuan wisata, kebutuhan ikan termasuk ikan air tawar sangatlah besar. 
 
Pertimbangan inilah yang juga mendasari PIP Badung 2018 menyasar budi daya ikan air tawar yang dipastikan akan mampu mengangkat ekonomi masyarakat. Acara juga diisi dengan serah terima cendera mata. 
Selanjutnya rombongan PIP Badung 2018 meninjau teknik budi daya ke waduk, keramba jaring apung, kolam air tenang dan kolam air deras milik Satuan Pelayanan Konservasi Perairan Daerah Desa Nagrog Wanayasa Kabupaten Purwakarta.