Denpasar, Bali Tribune
Sebanyak 5.919 siswa dari 35 SMA/MA dan 6.882 siswa dari 32 SMK se-Denpasar mengikuti Ujian Nasional (UN), Senin (4/4). Secara umum, pelaksanaan UN baik secara konvensional maupun Berbasis Komputer (UNBK) atau Computer Based Test (CBT) berlangsung lancar.
Hanya saja, bagi sekolah yang menerapkan UNBK terpaksa tidak melaksanakan UN secara serempak. Hal ini karena keterbatasan fasilitas berupa komputer yang dimiliki sekolah. Pihak sekolah pun terpaksa menggunakan sistem gelombang (session) bagi peserta UNBK ini.
Berdasarkan data yang diperoleh di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Denpasar, setidaknya ada 11 sekolah yang menerapkan UNBK. Rinciannya SMAN 1, SMAN 3, SMAN 4, SMA Taman Rama, SMA Doremi Exellent School, SMKN 1, SMKN 2, SMK Farmasi Saraswati 3, SMK TI Global, SMK Teknologi Nasional, dan SMK Teknologi Wira Bhakti Denpasar. Dari total sekolah tersebut ternyata sejumlah sekolah terpaksa melaksanakan UNBK secara bergiliran atau bergantian.
Seperti yang nampak di SMAN 1 Denpasar. Di sekolah ini, pihak panitia menerapkan tiga gelombang untuk peserta UNBK. Kepala Sekolah SMAN I Denpasar I Nyoman Purnajaya mengatakan, pelaksanaan UNBK di SMAN I Denpasar diikuti 527 siswa dengan penerapan sistem semi online.
Artinya, lanjut dia, pengiriman soal UN dari pusat melalui server pusat mengarahkan ke server sekolah yang dilanjutkan dengan pengiriman data soal lewat progam LAN di masing-masing kelas. “Selama pelaksanaan UNBK berlangsung, server pusat dan server sekolah kontak langsung yang memberikan masing-masing soal berbeda antara siswa satu dan lainnya,” ujarnya.
Dalam pelaksanaan UNBK pihaknya menyiapkan sebanyak 200 unit komputer yang telah digabung dengan 83 unit sarana komputer milik sekolah. Siswa yang mengikuti UNBK secara bergiliran memasuki ruangan kelas yang telah ditetapkan. "Gelombang satu dilaksanakan dari pukul 7.30 Wita hingga 09.30 Wita yang dilanjutkan dengan gelombang kedua dan ketiga," katanya.
Selain di SMAN 1 Denpasar, UNBK yang tidak serempak juga terjadi di SMAN 3 Denpasar dan SMK TI Global. Menurut Kepala SMK TI Global Denpasar, I Gusti Made Murjana, penggunaan sistem gelombang atau bergantian terpaksa dilakukan mengingat jumlah fasilitas komputer tidak sama dengan jumlah peserta.
“Rasio jumlah siswa peserta UN sebanyak 407 terdiri dari 61 jurusan Tehnik Komputer Jaringan, 136 Rekayasa Perangkat Lunak, dan 210 Multimedia. Kami bagi tiga sesi dengan menggunakan empat lab. Jumlah komputer yang kami miliki sebanyak 140 unit. Karenanya tidak bisa dilakukan secara serentak,”jelasnya.
Pantau UN
Wagub Ketut Sudikerta melakukan pemantauan ke beberapa sekolah hari pertama UN, kemarin, didampingi Inspektur Provinsi Bali, Ketut Teneng dan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Bali, Tia Kusuma Wardani. Sekolah yang dipantau, yakni SMAN 7 dan SMAN 3.
Sudikerta menilai pelaksanaan ujian di dua sekolah tersebut berjalan lancar. Pelaksanaan UN di SMAN 7 Denpasar yang yang masih menggunakan sistem Paper Based Test (PBT) atau ujian nasional berbasis kertas sudah berjalan lancar, baik dari teknis kerahasian soal, kelengkapan soal, sistem pengawasan di kelas serta teknis panitia dalam mengatur komposisi tempat duduk siswa pada ruang kelas ujian.
Sudikerta menyambut posiitif penerapan sistem ujian tertutup, di mana selain peserta ujian dan pengawas dilarang masuk ke dalam kelas dapat menghindari terjadinya kecurangan-kecurangan. Sudikerta berpesan agar panitia pelaksana ujian serta pengawas bersikap tegas apabila terjadi suatu tindakan di luar aturan.
Hal serupa juga dilakukan Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra, yang mengapresiasi adanya sekolah yang telah siap melaksanakan UNBK.
"Pelaksanaan UNBK bagi siswa SMA/SMK berlaku saat ini di seluruh Indonesia tak terkecuali di beberapa sekolah di Kota Denpasar mampu memberikan kemanfaatan yang tinggi kepada siswa. Ini sebagai langkah revolusi mental dengan penerapan UNBK berintegritas dan terintegritas yang harus terus kita dorong dengan peningkatan nilai kejujuran dan perubahan karakter siswa lewat sistem UN berbasis komputer saat ini," kata Rai Mantra.
Rai Mantra didampingi Plt. Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar Nyoman Ngurah Jimy Sidharta, mengatakan pelaksanaan UNBK kali ini sebagai penilaian analisa standarisasi sumber daya manusia di pusat.
"UNBK kali ini menentukan perubahan karakter dengan sistem komputerisasi. Nilai kejujuran dalam pelaksanaan UNBK sangat ditentukan yang dapat dilihat dari penerapan soal yang tidak sama satu sama lain yang dikirm melalui server internet,” ujar Rai Mantra.