Denpasar, Bali Tribune
Wisatawan yang ingin berkunjung ke Bali diminta tak khawatir terhadap virus zika. Karena mengacu rilis resmi lembaga kesehatan dunia WHO, hingga saat ini Indonesia (termasuk Bali,red) belum tertular virus yang memicu keresahan dunia tersebut. Penegasan itu disampaikan Kepala Biro Humas Setda Provinsi Bali I Dewa Gede Mahendra Putra,SH.MH melalui koordinasi dengan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr. I Ketut Suarjaya usai mengikuti rakor terbatas di ruang pertemuan Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Senin (20/6).
Menyitir data WHO sebagaimana dipaparkan Kadis Kesehatan dr.Suarjaya, Karo Humas Dewa Mahendra menyebut saat ini 60 negara sudah tertular virus zika. Dari jumlah tersebut, 46 negara telah menetapkan status KLB (Kondisi Luar Biasa). “Sementara 14 negara baru tertular dan Indonesia hingga saat ini tak masuk dalam daftar negara yang tertular virus zika,” tandasnya. Meski demikian, Indonesia tetap meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan untuk mencegah masuknya virus yang berpengaruh pada perkembangan janin tersebut. Kata Dewa Mahendra, sebagai pintu masuk utama, Bali mendapat perhatian khusus dari pemerintah pusat. Sejak awal kemunculan virus ini, Pemprov Bali telah menyiagakan tim medis di pintu-pintu masuk Bali. Deteksi dini juga terus dilakukan pada rumah sakit yang tersebar di seluruh Bali. Karena gejalanya mirip penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), Dinas Kesehatan secara rutin mengambil sampel darah penderita DBD dan mengujinya di laboratorium. Alhasil, hingga saat ini tak ditemukan penularan penyakit yang sebabkan virus zika.
Menambahkan penjelasan Karo Humas, dr.Suarjaya kembali mengingatkan masyarakat untuk melakukan langkah pencegahan mulai dari lingkungan rumah tangga. Menurutnya, langkah 3M plus adalah upaya yang paling efektif dalam pencegahan penyakit yang ditularkan oleh nyamuk. “3M plus yaitu menguras tempat pembuangan air, menutup tempat penampungan air, mengubur barang bekas plus menghindari gigitan nyamuk dengan tidur memakai kelambu dan obat nyamuk,” jelasnya.
Pada bagian lain, Kadis Pariwisata Provinsi Bali AA Gede Yuniartha Putra menjelaskan bahwa pertemuan dadakan ini digelar untuk menyikapi pemberitaan seputar virus zika yang diwartakan sejumlah media internasional, khususnya Australia. Kata Yuniartha, informasi tersebut patut disikapi mengingat keberadaan Bali sebagai daerah tujuan wisata yang sangat rentan terhadap isu seputar kesehatan. Berpedoman pada penjelasan dari Dinas Kesehatan yang mengacu data WHO, pihaknya akan menyurati kepala perwakilan negara sahabat yang berkedudukan di Pulau Dewata. Surat tersebut bertujuan meyakinkan wisatawan agar tak khawatir berkunjung ke Bali.
Sementara itu, Sekretaris Gabungan Industri Pariwisata Indonasia (GIPI) Daerah Bali I Gede Nurjaya mengapresiasi respon jajaran Pemprov Bali dalam menyikapi isu yang sedang berkembang. Sebagai organisasi yang beranggotakan pengelola industri pariwisata, pihaknya akan berupaya mensosialisasikan hasil pertemuan dan meyakinkan wisatawan manca negara agar tak khawatir berwisata ke Bali.