Keceriaan Imlek di Gianyar, Tarian Barongsai Hingga Jamuan Selusin Menu Waiib | Bali Tribune
Bali Tribune, Kamis 30 Januari 2025
Diposting : 29 January 2025 17:29
ATA - Bali Tribune
Bali Tribune / IMLEK - Perayaan Imlek di Gianyar penuh keceriaan, Pementasan barongsai lengkapi suasana di klenteng Cong Po Kong Bio Gianyar.

balitribune.co.id | Gianyar - Merayakan Tahun Baru Imlek, kebersamaan penuh ceria  warga keturunan Tionghoa dibklenteng Cong Po Kong Bio, Gianyar. Dimana Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili jatuh pada Rabu (29/1) sebagai tahun shio ular dengan elemen kayu yang bermakna kebijaksanaan dan harmoni.

Di Kota Gianyar, warga Tionghoa yang merayakan Tahun Baru Imlek mulai melakukan persembahyangan di rumah masing-masing pada pagi hari. Setelahnya, melakukan persembahyangan ke tempat ibadah di klenteng Cong Po Kong Bio yang terletak di Jalan Dipta, Gianyar.

Di klenteng Cong Po Kong Bio, perayaan Imlek juga dimeriahkan oleh pementasan barongsai, yang dilakukan oleh anak-anak setempat. Tarian barong merah ini diiringi musik ceng-ceng dan genderang besar. Penari barong mendekati warga yang berada di dalam klenteng. Beberapa dari mereka pun memasukkan angpao ke dalam mulut barong, sebagai bentuk berbagi kebahagiaan.

Selanjutnya, warga Tionghoa melakukan kunjungan ke rumah keluarga dan juga sesama warga Tionghoa lainnya untuk melakukan silahturahmi dan mengucapkan Selamat Tahun Baru Imlek. Satu tradisi paling dinanti-nanti terutama anak-anak dalam perayaan Tahun Baru Imlek adalah pembagian angpao atau amplop. Dalam hal ini, orangtua memberikan amplop merah berisi uang sebagai simbol berbagi kegembiraan bersama.

Menjadi momen yang sangat penting dan tak boleh terlewatkan  ada  jamuan makan bersama dengan sejumlah menu khusus hanya dibuat saat  menyambut pergantian tahun cina ini. Masing-masing  keluarga keturunann secara khusus menyajikan menu sayur campur dari 12 menu yang wajib disajikan.

Makanan yang disajikan pun  terbilang unik karena  jarang ditemui. Seperti  halnya sajian khas tradisional ala keluarga Agus Arimbawa di lingkungan Sangging, Gianyar.

“Mulai hari Selasa (28/1),  dapur keluarga kami  terus mengepul. Mulai dari pagi, sajian bubur Thao yang lembut untuk pemasanan pencernaan,“ terangnya.

Seluruh anggota keluarga besarnya, mengambil perannya masing-masing. Menarik perhatian adalah kesibukan di dapur. Duabelas menu wajib disajikan terpisah sebagai menu persembahan dan kemudian  bakal disantap bersam usai pemujaan. Mulai dari sajian taochi, kencam, bokji, mbung bambu, calon, hingga daluman.  Sajian  yang paling khas adalah beragam sayuran yang nantinya dijadikan satu yang disebut sayur campur atau Cap cay.

Prosesi puja pun berjalan dengan kidmat, mulai dari puja dewa api di dapur. Lanjut  puja di konco keluarga, puja leluhur serta puja tamu atau roh.  

“Setelah selesai pemujaan, lanjut acara yang ditungu-tungu, yakni makan bersama,“ pungkasnya.