Diposting : 19 February 2019 14:15
Djoko Moeljono - Bali Tribune
Bali Tribune, Tabanan - SEBAGAI seorang prajurit TNI Angkatan Darat (AD) harus selalu memiliki sikap dan tanggung jawab, dengan cara mampu memprofesionalkan diri menjadi seorang prajurit TNI yang handal dan tangguh.
Demikian ditegaskan Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Benny Susianto, SIP., ketika memberikan arahan kepada 205 bintara muda usai mengikuti pendidikan pertama bintara (Dikmaba) TNI AD TA 2018 di Lapangan Wira Yudha Bhakti, Mako Rindam IX/Udayana, Kediri, Tabanan, Senin (18/2).
Didampingi Danrindam IX/Udayana Kolonel Inf Esy Suharto, SSos., Kapendam IX/Udayana Kolonel Kav Jonny Harianto G, SIP., dan disaksikan ribuan tamu undangan dan prajurit lainnya, Pangdam berharap ratusan bintara muda tersebut kelak menjadi prajurit TNI AD yang handal dan tangguh pada tingkat terdepan bersama prajurit lainnya. Untuk menjadi prajurit TNI yang profesional, hebat, dan bermanfaat bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), jika didasari dengan sikap dan loyalitas yang tinggi.
“Untuk bisa menjadi prajurit yang profesioanal dan mampu mengembangkan loyalitas dengan hebat, maka harus bangga dengan profesi sebagai seorang prajurit TNI. Selanjutnya dengan kebanggaan yang ditanamkan dalam diri seorang prajurit, maka akan tumbuh motivasi dalam diri untuk selalu berbuat yang terbaik, apapun kegiatan yang dilakukan,” tegas Jenderal Benny Susianto.
Oleh karenanya, Jenderal TNI AD bintang dua itu meminta kepada seluruh prajurit TNI harus bangga dengan profesi yang tengah dijalani saat ini. Jadi, harus punya kebanggaan terhadap profesi, karena hal ini akan menumbuhkan motivasi untuk selalu berbuat yang terbaik, maka harus mempedomani profesionalisme, loyalitas, dan bangga.
Dalam membangun kehidupan bangsa ini kata Pangdam, tidak ada satu manusia pun yang mampu berbuat dan bertindak seperti Superman. Mengingat, Supermen hanya ada dalam cerita, tapi di era milenial seperti ini kebersamaan dan soliditas antara sesama prajurit dan antarinstitusi dituntut harus bersinergi.
Tanpa soliditas tentu tidak akan bisa membangun sinergitas dengan semua pihak, sehingga siapapun harus bisa bersinergi dengan semua komponen bangsa. Kebersamaan antara yang dipimpin dan yang memimpin akan menjadi kekuatan besar untuk menyelesaikan semua persoalan.
“Tunjukkan sebagai generasi milenial yang mempunyai tanggung jawab yang besar dalam mengabdikan diri kepada bangsa dan NKRI. Saya titip kepada para orangtua dan keluarga, tolong ingatkan yang bersangkutan dan nasihati para prajurit kami untuk menjadi abdi negara yang terbaik bagi bangsa ini,” harap Pangdam.
Kolonel Esy Suharto menambahkan, selama 5 bulan menjalani Dikmaba (mulai 2 Oktober 2018 sampai 18 Februari 2019) ratusan bintara muda ini mengkuti Dikmaba yang dibagi menjadi 2 gelombang. “Pertama, dasar prajurit selama 3 bulan dengan pembekalan materi ilmu pengetahuan umum, karakter dan mental. Kedua, selama 2 bulan semua bintara mengikuti dasar golongan dan harus digembleng serta diisi dengan materi taktik militer,” jelas Danrindam.
Mengingat, para bintara ini disiapkan untuk menjadi komandan regu yang harus memiliki tanggung jawab dalam mengendalikan regunya yang terdiri dari 10 orang. Selanjutnya, diwajibkan untuk mengikuti kecabangan masing-masing selama 4 bulan. “Untuk yang Infanteri akan dibawa ke Pusat Dodik Latpur di Pulaki, Gerogak, Singaraja, Buleleng. Sedangkan, untuk kecabangan yang lain, seperti Kaveleri, Arhanud, dan Armed akan dikirim ke Bandung, agar kelak menjadi sosok prajurit yang profesional dalam bidang tugasnya dan memiliki loyaitas serta diperkuat dengan kemampuan jasmnai yang prima.