Diposting : 25 February 2019 23:10
Ayu Eka Agustini - Bali Tribune
Bali Tribune, Kuta - Diusianya yang ke-55 tahun, PT. Angkasa Pura I (Persero) memperbaharui visinya menjadi lebih progresif, dari sebelumnya yang berbunyi “Menjadi Salah Satu dari Sepuluh Perusahaan Pengelola Bandar Udara Terbaik di Asia”, menjadi “Menjadi Penghubung Dunia yang Lebih dari Sekadar Operator Bandar Udara dengan Keunggulan Layanan yang Menampilkan Keramahtamahan Khas Indonesia.”
Visi ini tentu diikuti misi baru pula dengan berniat memberikan layanan global baik dalam standar keselamatan, keamanan, dan kenyamanan terbaik, meningkatkan nilai pemangku kepentingan, menjadi mitra pemerintah dan penggerak pertumbuhan ekonomi, meningkatkan daya saing perusahaan melalui kreatifitas dan inovasi, memberikan kinerja pelayanan bandar udara yang prima dalam memenuhi harapan stakeholder melalui pengelolaan sumber daya manusia, serta memberikan kontribusi positif pada kelestarian lingkungan. Keenam misi baru tersebut menjadi tujuan bagi perusahaan untuk dapat dicapai ke depannya.
Sesuai dengan salah satu misinya, ”Menjadi mitra pemerintah dan penggerak pertumbuhan ekonomi”, di tahun 2018 lalu kinerja PT. Angkasa Pura I (Persero) mengalami pertumbuhan yang sangat positif. Dari sisi trafik, PT Angkasa Pura I (Persero) telah melayani 96,5 juta penumpang di 13 Bandar Udara, tumbuh 7,6% jika dibandingkan dengan tahun 2017 dengan 89,7 juta penumpang.
Secara khusus, Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai (Bali) mengalami peningkatan pelayanan penumpang yang sangat signifikan, yaitu sebesar 13% dibanding tahun 2017. Selama 2018 lalu, sejumlah 23,7 juta penumpang telah terlayani, termasuk di dalamnya sejumlah 6 juta wisatawan mancanegara yang datang selama tahun lalu.
Dsamping daya tarik Bali dengan kekentalan budaya, alam, dan keramah tamahannya yang semakin menjadi primadona bagi wisatawan dari seluruh penjuru dunia, Bali beberapa kali memperoleh kehormatan untuk menggelar pagelaran akbar kelas dunia yang turut menyumbang peningkatan lalu lintas di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
General Manager Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Yanus Suprayogi saat acara puncak peringatan hari jadi PT. Angkasa Pura I (Persero) di bandar udara setempat, Kuta, Badung, Sabtu (23/02) menyampaikan pada tahun 2019 ini, Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai memiliki target 24,7 juta penumpang. Dengan target ini, maka Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai akan mengkontribusikan 24,4% dari target seluruh bandar udara di Indonesia yang dikelola oleh PT. Angkasa Pura I (Persero).
“Terkait figur target 24,7 juta penumpang pada tahun 2019, hal ini merupakan puncak dari kapasitas Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai pada skala nyaman. Sehingga pada tahun ini kita sedang dan telah melakukan kajian awal untuk pengembangan Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai baik pada sisi terminal, runway, taxiway, apron, dan sisi darat dalam pemenuhan masterplan yang telah ditetapkan untuk mencapai kapasitas hingga 37,6 juta penumpang pada tahun 2023,” terang Yanus.
Rencana pengembangan tersebut sejalan dengan business plan dari beberapa maskapai penerbangan yang akan dan telah menetapkan bandar udara di Pulau Dewata ini sebagai hub dan bandar udara pengumpan atau spoke bagi operasional pesawat. Dengan berfungsinya Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai sebagai hub, maka secara otomatis lalu lintas udara akan terdongkrak secara signifikan, sehingga akan muncul potensi berupa lapangan kerja dan ekonomi bagi masyarakat.