Bangli | Bali Tribune.co.id - Belum hilang trauma pedagang di Pasar Kidul pasca kebakaran hebat yang terjadi lima tahun lalu, kembali pedagang dikejutkan dengan kemunculan asap tebal di lantai II pasar terbesar di Bangli tersebut, Jumat (15/3) sekitar pukul 13.30 wita. Kuat dugaan sumber asap berasal potongan dupa di dalam kios yang jatuh ke kardus yang ada di bawahnya.
Dari informasi yang dihimpun Bali Tribune, kejadian pertama kali diketahui I Wayan Subagiasa (42) dan Ni Ketut Sudarni (36). Kedua pedagang ini curiga dengan bau asap yang menyengat. Selanjutnya keduanya berusaha mencari sumber bau yang menyengat tersebut dan akhirnya kedua saksi mengetahui kalau sumber asap berasal dari dalam kios sepatu milik Jero Nyoman Mudra (55) asal Banjar Penglumbaran, Susut, Bangli.
Selanjutnya I Wayan Subagiasa bergegas menghubungi Jero Nyoman Mudra untuk memberitahu kalau ada asap tebal dari dalam kiosnya. Sementara itu di tengah kebingungan Ni Ketut Sudani langsung menghubungi petugas pasar.
Selang beberapa menit, petugas pasar datang dan langsung mematikan aliran listrik. Karena asap semakin tebal, akhirnya petugas pasar dibantu masyarakat langsung mendobrak pintu kios. Begitu pintu kios terlepas yang terlihat hanya kepulan asap, selanjutnya petugas pasar bersama masyarakat langsung menyiram sumber asap.
Kapolsek Bangli Kompol Dewa Raka saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut. Kuta dugaan sumber asap berasal dari potongan dupa yang jatuh di dalam kardus. Hal ini dikuatkan dari keterangan pemilik kios Jero Nyoman Mudra, dimana sekitar pukul 11.00 wita bersangkutan sempat sembahyang di kiosnya. Selanjutnya sekitar pukul 14.00 wita bersangkutan menutup tokonya untuk pulang ke rumah.
”Jero Nyoman Mudra tahu kalau kiosnya terbakar setelah di beritahu oleh rekanya sesama pedagang I Wayan Subagiasa,” kata Kompol Dewa Raka seraya menambahkan, dalam musibah yang terjadi tidak sampai menimbulkan kerugian materiil. ”Tidak ada barang dagangan korban yang terbakar,” ujarnya.
Lantas disinggung terkait acap kali terjadi kasus yang sama, Kapolsek meminta agar para pedagang setelah usai sembahyang langsung mematikan dupa dan juga pedagang diminta dalam hal memasang jaringan listrik agar menggunakan material yang sesuai dengan standarisasi. “Peran pengelola pasar juga sangat diharapkan bila perlu setiap hari petugas pasar mengingatkan pedagang agar mematikan dupa setelah selesai sembahyang,” harap Kompol Dewa Raka. sam