Diposting : 24 May 2019 19:47
Ayu Eka Agustini - Bali Tribune
balitribune.co.id | Denpasar - Saat ini para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sudah beralih dari gas elpiji 3 Kg ke Bright Gas. Penggunaan Bright Gas di kalangan UMKM ini diharapkan dapat membantu pedagang mendapatkan keuntungan lebih banyak dan makin hemat biaya produksi.
Demikian disampaikan Branch Marketing Manager PT Pertamina Bali dan NTB, Fedy Alberto saat berbuka dengan usaha mikro dan komunitas di Kantor PT Pertamina (Persero) Marketing Branch Bali dan NTB, Denpasar, Rabu (22/5).
“Memang sudah cukup banyak UMKM yang menggunakan Bright Gas dan terus berkembang. Begitu juga permintaan Bright Gas, khususnya di Kota Denpasar terus meningkat. Sejak 2 tahun lalu dan hingga kini sekitar 2 ton per hari,” jelasnya.
Bright Gas (gas elpiji 5 Kg) tersebut ke depannya akan mampu menekan elpiji subsidi 3 Kg. Secara umum Fedy menyebutkan pertumbuhan elpiji rata-rata naik sekitar 4 persen. Diharapkan, pertumbuhan Bright Gas bisa mencapai 8-15 persen pada tahun 2019 agar beban subsidi semakin berkurang.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, untuk menyambut Lebaran 2019, pihaknya juga telah siaga. Pertamina sudah membentuk tim satuan tugas yang mulai berlaku H-15 sampai H+15. “Kami terus meningkatkan ketahanan stok baik BBM maupun elpiji,” imbuh Fedy.
Sedangkan untuk stok BBM akan ditingkatkan dari 16-18 hari menjadi 18-21 hari. Sementara elpiji ditingkatkan ketahanan stoknya, dari rata-rata antara 3-5 hari menjadi 4-7 hari dengan stok ada di Manggis dan Pesanggaran.
“Kalau BBM peningkatan di Bali tidak sebesar di Jawa, karena di sini kan bukan tujuan mudik,” cetusnya. Di Jawa, peningkatan kebutuhan bisa antara 7-10 persen pada saat menjelang H-7 sampai H-1. Sementara di Bali kenaikan 2-4 persen saja, karena bukan merupakan tujuan mudik hanya saja tujuan wisata.
“Saat H-3 biasanya sudah mulai naik kebutuhan di daerah wisata seperti Bedugul, Kintamani, Kuta,” beber Fedy. Dikatakannya, titik keramaian juga ada di Pelabuhan Gilimanuk dan Padang Bai, sehingga pihaknya mengantisipasi stok BBM di SPBU kedua wilayah ini dan rute menuju ke sana.
Diperkirakan berdasarkan pengalaman sebelumnya, setiap momen hari besar keagamaan ini permintaan BBM di Bali naik antara 4-7 persen dibandingkan hari biasa. “Agen elpiji juga disiapkan untuk pangkalan siaga, dan kerjasama dengan perbankan untuk membantu masyarakat,” tambahnya.uni