balitribune.co.id | Denpasar - Layanan kas keliling yang dilakukan BI bersama perbankan hingga tanggal 24 Mei 2019 menurut data yang direlease total realisasi penukaran mencapai Rp1.532,2 juta, melalui 5 buah mobil kas keliling layaknya loket yang melayani langsung masyarakat. Data juga menunjukkan total realisasi masing-masing loket seperti BI, Rp600 juta; BNI Rp 223,8 juta; BRI Rp241,6 juta; CIMB Niaga Rp216,2 juta dan BJB Rp 250,6 juta.
Realisasi penukaran, perbandingan antara data hari kedua layanan penukaran terjadi penurunan secara jumlah dari 600 jumlah penukar, 45 persen penukar cenderung menukarkan pecahan Rp5 ribuan, lagipula kali ini ada pembatasan penukaran yang rata-rata Rp2.55 juta per orang dalam menukarkan uangnya yang dipakai sebagai oleh- oleh.
Seperti diketahui dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Idul Fitri 1440 H Kantor Perwakilan Wilayah (KPw) BI Bali melakukan pelayanan penukaran uang pecahan kecil dan uang baru di tempat terbuka atau umum dengan menggandeng pihak perbankan.
Layanan kas keliling ini yang sudah dilakukan yaitu pertama kas keliling luar kota dari tanggal 6-8 Mei 2019 di Karangasem, 13-15 Mei 2019 di Jembrana kemudian lanjut 20-22 Mei 2019 di Kabupaten Buleleng.
"Saat ini kita juga lakukan layanan kas keliling di lapangan parkir timur, Renon bersama perbankan mulai tanggal 22 sampai 31 Mei 2019. Jadi setiap hari kita buka mulai jam 9 pagi sampai jam 12 siang," ujar Kepala KPw BI Bali, Causa Iman Karana yang ditemui di sela kegiatan.
Selain itu BI juga meminta kepada perbankan untuk melayani penukaran uang pecahan kecil dan uang baru di 196 titik lokasi yang terdiri daripada 51 bank umum mulai 20 Mei sampai dengan 31 Mei 2019.
"Jadi silahkan masyarakat menukar uangnya di perbankan ataupun kas keliling yang disediakan untuk mendapatkan uang yang asli hitungannya cepat," katanya.
Sedangkang jumlah yang disiapkan BI untuk menyambut hari raya kali ini mencapai Rp4,4 triliun untuk kebutuhan hari raya dan liburan kali ini. Jumlah uang yang disediaka BI meliputi uang pecahan besar Rp4,2 T, pecahan kecil Rp198 Milyar.
"Permintaan uang pecahan kali ini meningkat 30 persen dibandingkan tahun lalu seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat," ungkap Causa. ksm/uni