Diposting : 24 January 2020 02:09
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
balitribune.co.id | Negara - Wacana pembangunan jembatan selat Bali kembali mencuat ke permukaan. Namun Wakil Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan tak sependapat dengan rencana tersebut.
Sikap wakil bupati ini juga sejalan dengan suara warga dan sejumlah elemen masyarakat Bali.
Ketimbang membangun jembatan selat Bali yang sarat kontroversi, Wabup Kembang lebih setuju dengan ide pembangunan dermaga eksekutif yang saat ini dirancang pihak ASDP.
Rencananya PT ASDP Indonesia Ferry Ketapang akan membangun dermaga eksekutif di Pelabuhan Ketapang serta Pelabuhan Gilimanuk.
Menurutnya, kehadiran dermaga eksekutif akan memudahkan masyarakat, terutama memberikan akses terbaik bagi wisatawan yang hendak berwisata dari Bali maupun Jawa.
Jalur penyeberangan melalui dermaga ini nanti dikhususkan untuk mobil dengan layanan premium, tidak bercampur dengan truk barang seperti sekarang. Sebab, diyakini proses penyeberangan akan memangkas waktu jauh lebih cepat karena hanya butuh 15 menit menyeberang. Dengan begitu akan mampu mengurai kemacetan maupun antrian panjang.
Itulah sebabnya, wakil bupati Jembrana ini meyakini pembangunan dermaga eksekutif ini juga nantinya berpengaruh pada peningkatan perekonomian masyarakat di Bali.
“Saya apresiasi rencana ASDP terkait pembangunan dermaga eksekutif. Manfaatnya banyak, masyarakat ada pilihan, tidak perlu mengantri lama saat menyeberang. Waktu tempuh juga dipercepat hanya 15 menit. Ini juga memudahkan akses orang dan barang termasuk mengembangkan simpul ekonominya,” ujar Kembang usai bertemu dengan GM ASDP Ketapang, Fahmi Alweni, selasa ( 21/1).
Wabup Kembang beroendapat bahwa kehadiran dermaga eksekutif tersebut, otomatis akan memupus wacana jembatan Jawa-Bali yang kembali muncul.
“Kalau menyeberang lewat kapal saja cukup 15 menit, jadi rencana jembatan Jawa Bali tidak diperlukan lagi. Masyarakat ada alternatif yang bisa dipilih agar lebih cepat menuju pulau Jawa begitupun sebaliknya,” sambungnya.
Menurutnya dermaga eksekutif itu nanti juga sinergis dengan pembangunan jalan Tol Denpasar – Gilimanuk. Gubernur Bali Wayan Koster menyebut setelah Bali Utara, selanjutnya jalan Tol Denpasar – Gilimanuk masuk prioritas.
Proyek jalan Tol tersebut direncanakan pada tahun 2021 akan dimulai dengan pembebasan lahan dengan melibatkan swasta. " Ketika Tol Trans Jawa selesai tahun 2021 dan dilansjutkan dengan Tol Denpasar - Gilimanuk, maka dermaga eksekutif ini akan sangat efektif," tandasnya.
Sementara itu, GM ASDP Indonesia Ferry Ketapang, Fahmi Alweni mengatakan, pembuatan dermaga eksekutif sejatinya program dari pemerintah pusat di bawah Kementerian Perhubungan dan kementerian BUMN yang ingin meningkatkan kualitas layanan penyeberangan.