Diposting : 22 February 2020 15:26
Khairil Anwar - Bali Tribune
balitribune.co.id | Singaraja - I Gede Doni Wiantana (20) pria lajang asal Banjar Dinas Padma Kencana, Desa Telaga, Kecamatan Busungbiu, dikabarkan sudah 7 bulan menghilang. Ia tidak memberi kabar kepada orang tuanya setelah pamit akan bekerja di kapal pesiar. Ironisnya, Gede Doni menghilang setelah orang tuanya menyetorkan uang sebesar Rp 250 juta kepada seseorang yang dianggap bisa membawa anaknya bekerja di kapal pesiar. Untuk melacak keberadaan anaknya, orang tua Gede Doni, I Kadek Yusadana (50) melaporkan kasus ini ke polisi.
Salah seorang kerabat Kadek Yusadana menuturkan, awalnya Gede Doni pamit ke orang tuanya hendak bekerja dikapal pesiar. Namun sebelumnya Doni mengaku akan kuliah terlebih dahulu disebuah sekolah perhotelan. Untuk memuluskan rencananya, Komang Adi Setiadi alias Fredy, warga Desa Lokapaksa, Kecamatan Seririt, menawarkan jasanya bisa membantu Doni kuliah di Kampus SHS, Singaraja sekaligus bekerja dikapal pesiar.
"Orang tua Doni mulai memberikan uang secara bertahap kepada Fredy di Lokapaksa, jika ditotal berjumlah Rp 250 juta dengan harapan anaknya terbantu kerja di kapal pesiar.Dan itupun setelah Fredy memintanya," jelasnya.
Namun kecurigaan mulai mengemuka setelah Doni tak pernah berkabar. Pihak keluarga lantas menanyakan keberadaan Doni kepada Fredy, tapi nihil, karena Fredy juga ikut menghilang. Merasa penasaran, keberadaan Doni dilacak ke Kampus SHS tempat dimana Doni disebut kuliah perhotelan.
Alangkah kagetnya Yusadana setelah mengetahui anaknya tak tercatat menjadi mahasiswa dikampus itu. "Setelah ditanyakan nama Doni tak tercatat di sekolah itu," sambungnya.
Yusadana sangat terpukul, kehilangan anak juga uang ratusan juta yang didapatkan dari hasil berhutang dan menggadaikan rumah satu-satunya. "Gede Doni dari keluarga miskin hanya atas tekad agar anaknya bekerja di kapal pesiar harta bendanya digadaikan untuk jaminan," ungkapnya.
Untuk memastikan keberadaan Gede Doni, Yusadana melaporkan kasus itu ke polsek Seririt.
Kanit Reskrim Polsek Seririt, Iptu Putu Edy Sukriyawan saat dikonfirmasi, Sabtu (22/2) membenarkan adanya kasus dugaan penipuan dengan modus kerja dikapal pesiar.
"Setelah dilaporkan kami lakukan penyelidikan. Pelaku yang diduga bernama Fredy menghilang begitu juga Gede Doni,juga menghilang," jelas Edy.
Untuk melacaknya, kata Edy, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak Imigrasi Singaraja, namun nama keduanya tidak tercatat melakukan bepergian ke luar negeri. "Catatan di Imigrasi tidak menunjukkan kedua orang tersebut bepergian ke luar negeri," imbuhnya.
Menurut Edy, pihaknya sudah meminta keterangan kepada pelapor maupun pihak lain untuk memperjelas kasus dugaan penipuan itu. "Sementara kasus ini terus kami selidiki," tandasnya