Diposting : 14 April 2020 00:07
Nyoman Astana - Bali Tribune
Balitribune.co.id | Gianyar - Pasien positif Covid-19 terus bertambah, namun kerumunan warga seperti di pasar-pasar hingga kini sulit dikendalikan. Kondisi ini membuat perangkat desa dan prajuru adat berupaya meningkatkan potensi paparan virus ini. Di Pasar Desa adat Telepud, Desa Sebatu, Tegalalang, Gianyar, misalnya, prajuru setempat kini memperketat pengunjung pasar dengan wajib cuci tangan dan pakai masker saat masuk pasar.
Karena itu, pasar sudah dilengkapi dengan westafel dan sabun pencuci tangan. Setiap hari, prajuru setempat terus berkeliling pasar, memberikan sosialisasi agar pedagang dan pembeli menjaga kebersihan. Dan, setiap akan masuk ke areal pasar, wajib mencuci tangan menggunakan sabun serta memakai masker. ”Dengan pengeras suara, kami terus memberikan imbauan. Dimana selain wajib mencuci tangan sebelum masuk pasar, masyarakat dan pedagang juga wajib menggunakan masker,” ungkap Jro Bendesa Telepud I Nyoman Suyasa, Senin (13/4).
Syukurnya, hingga saat ini disebutkan jika pedagang dan pengunjung telah menaati imbauan tersebuat. Warga pasra pun mulai sadar dan tidak mengabaikan keselamatan demi uang. “ Pasar Telepud ini memiliki empat titik pintu masuk utama, dan semuanya telah disediakan westafel dan sabun pencuci tangan,” tandasnya.
Sementara dari Satgas Covid-19 Gianyar, jumlah pasien positif mengalai penambahan, dari lima orang menadi enam orang. Berdasarkan keterangan Ketua Satgas Covid-19 Gianyar, Made Gede Wisnu Wijaya, pasien terakhir ini saat ini telah dikarantina di RSUD Sanjiwani. Ia merupakan Pekerja Migran Indoensia (PMI) asli warga Gianyar yang pulang dari Amerika. Saat pulang ia telah mengantongi surat kesehatan, dan sempat menjalani isolasi mandiri di rumahnya. Namun setelah memeriksakan diri kembali ke RSUP Sanglah, setelah isolasi 14 hari, yang bersangkutan dinyatakan positif Covid-19.