Diposting : 25 August 2020 23:50
Hendrik B Kleden - Bali Tribune
Balitribune.co.id | DIDUKUNG Pemkab Jembrana dan IOF Pengda Bali, komunitas mobil Jembrana Jeep Community (JJC) sukses mengelar kegiatan offroad "Latber Jembrana Merah Putih Offroad Challenge 2020" (JMOC) pada Sabtu- Minggu (23-24/8) di Desa Manistutu, Melaya, Jembrana.
Sukses acara dilihat berjubelnya partispasi peserta meramaikan acara yang dikemas dalam dua kegiatan: country Road (CR) dan special competition stage (SCS). Tercatat kurang lebih 24 klub mobil turut serta di antaranya Kaung Bali, SJC, SKIn , Garuda, LJB, BJC, Laksamana.
Kemudian Traction, Kebo, JJC, TOT, Yukara, D-Cab, Atap Langit, VES, Verbal, Ini Adventure, Banteng Muda, TDI, Jegeg Bali, Harta Titipan,Master 4x4 dan lainnya. Menariknya, dalam acara ini panitia benar-benar memperhatikan protokol kesehatan terkait masih merebaknya Covid-19.
Semua peserta wajib menggunakan masker dan membawa hand sanitizer. Bahkan untuk menghindari kerumunan massa, kegiatan sengaja digelar bersama di lokasi terpisah untuk memecah kerumunan orang karena jika dipusatkan di satu titik pastinya ramai oleh peserta.
Ketua panitia JMOC 2020, Nyoman Birawan (Mangbe), menjelaskan, kegiatan ini merupakan event tahunan yang diadakan dalam rangka merayakan HUT ke-125 Kota Negara. Desa Manistutu dipilih sebagai lokasi kegiatan untuk mempromosikan wisata otomotif di desa ini.
"Desa Manistutu ini memiliki alam yang cocok untuk olahraga offroad adventure seperti grenlaning, muding, juga termasuk tanjakan super tajam, lumpur yang dalam, serta turunan curam. Itu semua sangat bagus untuk wisata otomotif offroad," ungkap Mangbe.
Pantaun Bali tribune yang turut hadir dalam kegiatan CR Ekstrim, rute yang disiapkan panitia benar-benar memacu adrenaline. Dari awal, peserta langsung ditantang medan rock crawling dan hill climbing. Menuruni curanan terjal, kemudian menaiki tanjakan tinggi.
Dibutuhkan perencanaan cermat untuk melewatinya tanpa tergelincir atau berguling. Tantangan berikutnya adalah water fording. Peserta melewati batu-batu cadas sungai. Perhitungan matang dan ketepatan menempatkan tapak ban jadi acuan. Jika salah, kendaraan akan nyangkut di batu.
Atau malah tenggelam di sungai. Kemudian, tantangan yang paling seru adalah mudding. Peserta melewati lumpur. Baik lumpur berair, lumpur tebal, bahkan pasir basah. Berkat keterampilan dan didukung kemampuan mobil, hingga selesai kegiatan semuanya aman.