balitribune.co.id | Kuta – Menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2021 pengelola Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai sudah menerima kurang lebih total 434 pengajuan penerbangan tambahan yang diperkirakan akan mengangkut sebanyak 55 ribu penumpang. Rinciannya adalah 124 penerbangan dari AirAsia, dan 310 penerbangan dari Citilink. "Nataru tahun ini ada pengajuan penerbangan tambahan cukup banyak. Di Posko Nataru tahun lalu, ada 367 pengajuan. Di tahun ini berarti naik 18%,” sebut General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Herry A.Y. Sikado, Kamis (17/12) di bandara setempat.
Diperkirakan, puncak kedatangan penumpang akan terjadi pada Jumat 25 Desember 2020 atau pada Hari Raya Natal, dengan perkiraan jumlah kedatangan penumpang sebanyak 11.726 jiwa. Sedangkan untuk perkiraan puncak keberangkatan penumpang adalah pada Selasa, 29 Desember, diprediksi sebanyak 12.922 penumpang akan keluar dari Pulau Bali.
"Tentunya, dari pihak kami selaku pengelola bandara tetap berkomitmen untuk menjalankan aturan dari pemerintah, serta menerapkan protokol kesehatan secara ketat, tanpa mengurangi dari kualitas layanan bagi pengguna jasa selama pelaksanaan posko monitoring ini,” terang Herry.
Seperti pelaksanaan Nataru sebelumnya, pihaknya bersama stakehokder terkait menyiagakan Posko Monitoring Nataru.
Hal ini untuk mengantisipasi lonjakan lalulintas udara pada periode libur Nataru. Posko monitoring tersebut resmi dioperasikan untuk mengawal pergerakan penumpang dan pesawat udara selama periode libur akhir tahun ini.
“Posko monitoring ini akan beroperasi selama 24 hari, yaitu dari tanggal 18 Desember 2020, atau satu pekan sebelum Hari Raya Natal 2020, hingga tanggal 10 Januari 2021,” ucapnya.
Lanjut Herry menyampaikan, ditengah situasi pandemi sekarang ini keberadaan posko monitoring akan semakin penting. Mengingat potensi lonjakan arus penumpang pesawat udara yang akan keluar masuk Bali dalam musim liburan akhir tahun ini. "Kami mengantisipasinya dengan menyiagakan posko monitoring ini,” imbuhnya.
Kata dia, operasional posko monitoring tersebut, PT Angkasa Pura I (Persero) selaku pengelola pintu gerbang udara Bali telah menyiagakan sebanyak total 1.677 personel untuk memastikan kelancaran, keamanan, dan kenyamanan pengguna jasa bandara selama periode libur akhir tahun ini.
Selain menyiagakan personel, kapasitas terminal bandara pun turut ditingkatkan untuk mengantisipasi lonjakan jumlah penumpang. Disampaikan Herry, selama situasi pandemi, kapasitas terminal yang difungsikan adalah sebesar 50% dari kapasitas optimal terminal. "Selama operasional posko ini, kapasitas kami tingkatkan. Terutama untuk terminal domestik, dari sebelumnya yang difungsikan untuk melayani 18 penerbangan setiap jamnya, kini menjadi 26 penerbangan per jam. 14 penerbangan kedatangan, dan 12 keberangkatan,” jelasnya.
Peningkatan kapasitas terminal ini ditujukan pula untuk melayani penerbangan ekstra yang diajukan oleh maskapai penerbangan. Selama 24 hari pelaksanaan posko monitoring, diperkirakan sebanyak kurang lebih 350 ribu penumpang pesawat udara akan terlayani oleh Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, dengan rincian sebanyak 177.606 penumpang datang dan 171.778 penumpang berangkat.
“Dibandingkan dengan realisasi jumlah penumpang yang terlayani pada pelaksanaan Posko Nataru tahun lalu, perkiraan jumlah penumpang di Posko Nataru tahun ini masih cukup jauh selisihnya. Tahun lalu total 1,7 juta penumpang terlayani selama pelaksanaan posko, tahun ini diproyeksikan hanya sekitar 350 ribu. Turun 80%,” ungkapnya.