Negara, Bali Tribune
Menjelang hari raya Idul Adha, pedagang hewan kurban mengalami kesulitan untuk membeli sapi dan kambing. Pedagang hewan kurban saat ini kelimpungan melayani banyaknya pesanan yang mereka terima, karena saat ini di Jembrana mengalami kelangkaan terutama sapi. Kelangkaan yang terjadi ini tidak sebanding dengan tingginya permintaan hewan kurban.
Pantauan di salah satu lokasi penjualan hewan kurban di Desa Banyubiru, Negara Jumat (9/9), tampak sudah 250 ekor kambing dipesan oleh umat Muslim. Bahkan, untuk memenuhi banyaknya pesanan, para pemilik usaha penjualan hewan kurban harus mendatangkan hingga ratusan ekor kambing dari Jawa. Harga hewan kurban jenis kambing menjelang Idul Adha mengalami peningkatan sampai Rp300 ribu per ekor dimana kambing yang dijual di tempat saat ini harganya berkisar antara Rp1,7 juta hingga Rp3,5 juta per ekor.
Begitupula dengan minimnya populasi sapi di tingkat peternak membuat pedagang sapi kesulitan memenuhi banyaknya permintaan sapi untuk kurban. Sedangkan di tengah tingginya permintaan akan hewan kurban ini, pedagang sapi di Jembrana kelimpungan dengan adanya larangan masuknya sapi dari luar Bali. Namun dibandingkan dengan permintaan kambing, harga sapi menjelang Idul Adha yang mengalami peningkatan harga dari Rp9,5 juta per ekor menjadi Rp11 juta per ekor, menyebabkan permintaan sapi lesu.
Sulitnya mencari sapi untuk kurban menjelang Idul Adha dibenarkan oleh salah seorang pedagang sapi kurban, I Ketut Suardi Arnaya. Ia mengatakan, saat ini jumlah sapi di Jembrana masih terbatas. Kata Suardi, tahun ini di Jembrana terdapat 10 pedagang hewan kurban jenis kambing dan 21 pedagang hewan kurban jenis sapi.
Dari 10 pedagang kambing kurban, rata-rata satu pedagang bisa menjual lebih dari 200 ekor. Sedangkan dari 21 pedagang sapi rata-rata satu pedagang hanya mampu menjual sapi di bawah 10 ekor saja.
Sedangkan untuk menjamin dan memastikan kesehatan hewan kurban agar layak dijual untuk dijadikan kurban, Dinas Pertanian Perkebunan dan Perternakan Kabupaten Jembrana, Jumat (9/9) melakukan sidak ke penjual hewan kurban di Jembrana. Hewan kurban yang akan dijual tersebut diperiksa kesehatannya.
Dalam sidak tersebut dapat dilihat hewan ternak baik sapi maupun kambing yang layak dijadikan kurban yaitu hewan yang tidak cacat, cukup umur dan tanpa ada tanda memiliki penyakit. Untuk mengantisipasi adanya hewan kurban yang terserang penyakit menular, pemeriksaan dilakukan pada mata, mulut dan hidung hewan kurban.
Selain memeriksa hewan kurban yang dijual di pedagang, petugas juga melakukan pemeriksaan terhadap 17 ekor kambing dan lima ekor sapi yang merupakan hewan kurban bantuan Pemkab Jembrana untuk Pengurus Masjid se-Kabupaten Jembrana.
Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana, I Ketut Wiratma saat dikonfirmasi kemarin, mengatakan dari pemeriksaan petugas dipastikan hewan kurban yang dijual layak dan sehat. Selain melakukan pemeriksaan luar ini, guna memastikan hewan kurban yang dipotong benar-benar sehat dan dagingnya layak untuk dikonsumsi, petugas juga akan kembali memeriksa kesehatan hewan kurban, baik luar maupun organ dalam setelah dipotong saat Idul Adha Senin (12/9).
Ada puluhan titik pemotongan hewan kurban, seperti masjid-masjid dan tempat lainnya sesuai permintaan warga. Pihaknya akan melaksanakan antem test dan post test terhadap hewan kurban di 37 titik yang ada di lima kecamatan sama seperti Idul Adha tahun lalu.
Dari jumlah itu, 13 titik ada di Kecamatan Melaya, 7 titik di Kecamatan Negara, 7 titik di Kecamatan Jembrana, 5 titik di Kecamatan Mendoyo dan 5 titik lainnya berada di Kecamatan Pekutatan.