balitribune.co.id | Denpasar – Tanpa pandang bulu, siapapun berhak mendapatkan jaminan kesehatan. Jaminan kesehatan dalam hal ini adalah menjadi peserta dari program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang diselenggarakan BPJS Kesehatan. Dengan menjadi peserta JKN-KIS, selain dapat membantu sesama melalui iuran yang dibayarkan, juga mendapatkan perlindungan ketika memerlukan penanganan medis di fasilitas kesehatan.
Dialah I Gusti Made Erdy, salah satu peserta JKN-KIS yang telah memiliki pengalaman luar biasa saat menggunakan JKN-KIS. Erdy begitu sapaannya pun mengungkapkan bahwa ia terdaftar sebagai peserta JKN-KIS kelas 1 lantaran memiliki istri yang merupakan pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan ia pun merasa sangat beruntung.
Erdy menceritakan jika pengalamannya menggunakan JKN-KIS. Kala itu Erdy sempat mengalami demam, kemudian ia memeriksakan diri ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama 9FKTP) tempatnya terdaftar, namun semua di luar dugaan dan dokter memvonis dirinya terkena penyakit hepatitis B.
“Penyakit ini membuat saya harus menjalanin serangkaian pengobatan hingga rawat inap di rumah sakit, namun saya merasa bersyukur karena memilki JKN-KIS,” jelas Erdy
Hepatitis B sering kali tidak menimbulkan gejala, sehingga penderitanya tidak menyadari bahwa ia telah terinfeksi. Meski demikian, gejala tetap dapat muncul setelah 1-5 bulan sejak pertama kali terpapar virus. Gejala yang dapat muncul adalah demam, sakit kepala, mual, muntah, lemas, hingga penyakit kuning.
“Di rumah sakit saya mendapatkan penanganan yang sangat tepat, administrasi mudah, kamarnya nyaman serta petugas rumah sakit sangat telaten merawat saya,” ujar pria 73 tahun ini.
Berkat JKN-KIS, semua yang Erdy jalani terasa lebih mudah. Berulang kali ucapan terima kasih terlontar darinya dan ia berharap program ini akan selalu jaya.
Program yang lahir sejak tahun 2014 yaitu Program JKN-KIS membantu jutaan masyarakat dan selalu berkembang mengikuti kemajuan zaman untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat. Selain fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan yang telah tersebar di seluruh penjuru Indonesia, kemudahan mengakses pelayanan juga dimudahkankan dengan berbagai fasilitas secara online. Untuk mengurangi pelayanan tatap muka namun tanpa mengabaikan pelayanan prima kepada peserta, BPJS Kesehatan memiliki Pelayanan Administrasi melalui Whatapps (Pandawa) serta Care Center BPJS Kesehatan 1500400. (dh/ek)