balitribune.co.id | Denpasar - Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Sonny Aprianto mengapresiasi semangat dan dedikasi para prajurit Detasemen Kavaleri (Denkav) 4/Simha Pasupati (SP) yang bermarkas di wilayah Tuban, Kuta, Kabupaten Badung. Diharapkan, dengan memiliki dedikasi, disiplin, semangat, dan moril yang tinggi ini dapat terus ditunjukkan selama kepemimpinan Jenderal Sonny Aprianto.
Didampingi para pejabat utama Kodam IX/Udayana, pernyataan itu disampaikan, Kamis (3/2), setelah sehari menjabat Pangdam IX/Udayana di hadapan para prajurit Denkav 4/SP. Setibanya di Mako Denkav 4/SP, Pangdam IX/Udayana menerima jajar kehormatan dari regu jaga dan laporan situasi markas oleh Dandenkav diiringi yel-yel penuh semangat dari prajurit, karena merasa bangga dikunjungi pimpinan tertinggi Kodam IX/Udayana.
"Tunjukkan dengan terus mengukir prestasi, baik ditingkat Kodam, Angkatan Darat bahkan di luar, hal ini dapat diraih melalui prestasi olahraga seperti, karateka dan taekwondo serta bidang yang lain sesuai kemampuan prajurit," ujar Pangdam, seraya berpesan kepada para komandan dan unsur pimpinan mulai dari Danru, Danton, Danki sampai yang paling atas untuk meningkatkan kepedulian terhadap para prajurit yang dipimpinnya.
Menyadari keberadaan Mako Denkav 4/SP saat ini berdampingan dengan satuan lain, seperti Lanud I Gusti Ngurah Rai maupun kepolisian, maka Pangdam meminta kepada seluruh prajuritnya untuk menjaga hubungan dan mencegah terjadinya gesekan, agar tidak terjadi konflik. "Prajurit TNI AD harus santun, sopan, dan tidak boleh arogan. Sikap arogan merupakan pangkal munculnya konflik di lingkungan kita," tegas Pangdam.
Jenderal Sonny Aprianto juga menyinggung terkait penggunaan media sosial (medsos) melalui sarana handphone (hp) yang saat ini menjadi salah satu kebutuhan primer, yang berdampak selain dapat memudahkan kehidupan manusia, juga sebaliknya dapat menyulitkan kehidupan manusia. "Dengan gadget bisa membuat yang jauh menjadi dekat dan yang dekat menjadi jauh, bila digunakan berlebihan tentu dapat menimbulkan berkurangnya kepedulian antara orang perorang. Penggunaan gadget bagi para prajurit tidak dilarang, namun harus bisa dikendalikan," kata jenderal TNI AD bintang dua itu.
Dalam kesempatan itu, Pangdam juga mengingatkan tentang kepedulian pimpinan sangat berpengaruh terhadap naik turunnya tingkat pelanggaran. Untuk itu, para Danru harus betul-betul menguasai anak buahnya, mengerti apa yang terjadi terhadap anggotanya dan yang terpenting adalah terus meningkatkan nilai-nilai ibadah apapun agamanya.
“Tidak ada persoalan yang tidak bisa terselesaikan, semua persoalan bisa diselesaikan. Gantungkan dirimu kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, sehingga semua prajurit yang mempunyai persoalan atau masalah tidak bertindak dengan mencari jalan pintas," tutur Jenderal Sonny Aprianto mengakhiri pengarahannya.