Jalan Dipenuhi Rumput Gajah, Dewan Minta DPU Koordinasi dengan Pihak Desa | Bali Tribune
Bali Tribune, Senin 02 Desember 2024
Diposting : 30 March 2022 19:36
SAM - Bali Tribune
Bali Tribune / I Wayan Kariyasa

balitribune.co.id | Bangli - Beberapa ruas bahu jalan di Kabupaten Bangli sering dijadikan areal untuk tanam rumput gajah. Kondisi ini, selain mengakibatkan kerusakan jalan dan saluran drainase tersumbat, juga bisa mengakibatkan kecelakaan lalu lintas. Kondisi ini mendapat perhatian dari anggota DPRD Bangli  I Wayan Kariyasa.

Anggota komisi III DPRD Bangli ini berharap agar hal ini mendapatkan atensi dari pihak Dinas Pekerjaan Umum Bangli. “Maka tidak heran di Bangli kita menemukan bahu jalan berubah jadi ladang rumput gajah bahkan bahu jalan berubah menjadi saluran drainase. Ini tentunya mempercepat rusaknya badan jalan, karena tumpahan air mengikis badan jalan,” kata Mangku Kariasa, Senin (28/3).

Berkaitan dengan itu, jelasnya, pihaknya meminta agar Dinas PU turun ke desa–desa untuk melakukan sosialisasi. Dengan demikian, nanti Perbekel bisa memerintahkan pihak kelian dinas mensosilisasikan ke masyarakatnya. Bila perlu, desa melalui Alokasi Dana Desa (ADD) yang dikucurkan oleh Pemkab Bangli bisa melakukan pembersihan jalan di lingkungan desa. “Kalau bisa dilakukan barang empat bulan sekali kan bisa mengurangi pertumbuhan rumput gajah tersebut,” ujarnya.

Sementara ke depan apabila keuangan daerah mulai membaik, tentu pihaknya juga mengusulkan agar bahu jalan tersebut dibeton. Hal ini selain bisa mematikan rumput gajah juga bisa memperlebar ruas jalan.  “Seperti di ruas jalan Guliang-Gianyar, kita minta seperti itu. Namun karena anggaran belum mencukupi hal itu belum bisa dilakukan," ungkap politisi dari PDI-P ini.

Sementara saat disinggung perbaikan jalan di wilayah  Kecamatan Susut, kata dia, pihaknya selaku wakil rakyat dari Dapil Susut telah melakukan pengusulan terkait dengan banyak ruas jalan, bahu jalan serta DPT yang telah rusak. Namun, sejauh ini hanya beberapa ruas jalan yang bisa dilakukan perbaikan. “Kita memaklumi saja, karena kondisi keuangan daerah kurang memungkinkan akibat pandemi Covid-19. Kita harap perbaikan nanti bisa didanai melalui Dana Alokasi Khusus (DAK),” jelasnya.