Nusa Dua, Bali Tribune
Coca Cola Foundation Indonesia (CCFI) mengajak 100 Bupati untuk terlibat dalam pengembangan perpustakaan di daerah masing-masing malalui kemitraan "PerpuSeru". "Program PerpuSeru kami harapkan mampu mendorong peningkatan kualitas hidup sepuluh juta penduduk Indonesia melalui transformasi perpustakaan sebagai pusat belajar masyarakat yang inovatif, berbasis pada aktivitas dan layanan teknologi informasi dan komunikasi di perpustakaan," jelas Direktur Pelaksana Coca Cola Foundation Indonesia Titie Sadarini, di sela acara "Penandatanganan Komitmen Bersama 100 Bupati" di Nusa Dua, Kamis (14/4) kemarin.
Sadarini menjabarkan program PerpuSeru sebagai upaya memberdayakan jutaan masyarakat, mendorong inovasi, dan kreativitas baru, serta menyediakan berbagai pengetahuan maupun ketrampilan praktis yang relevan. "Melalui Perpuseru akan mampu meningkatkan ketrampilan praktis yang relevan bagi masyarakat, dan pengusaha mikro (UKM) yang sejalan dengan pancapaian Suistanable Development Goals (SDG) yang telah diadopsi pemerintah Indonesia terkait program kebijakan kesehatan, pendidikan dan pengembangan ekonomi," ujarnya menjelaskan.
Wahid, salah seorang petugas perpustakaan dari Kabupaten Pamekasan, Madura yang hadir dalam kegiatan ini mengatakan dirinya mampu memanfaatkan program PerpuSeru untuk meningkatkan peningkatan ekonomi keluarga dan lingkungannya, padahal sebelumnya ia hanyalah petugas parkir di kantor perpustakaan itu. "Sebelumnya saya ini tukang parkir di perpustakaan, sambil memelihara ayam, tapi ayam peliharaan saya seringkali mati, entah apa sebabnya," katanya menjelaskan.
Lantas iapun bertanya pada petugas perpustakaan, dan oleh petugas tersebut disarankan untuk mencari referensi dari buku buku yang ada diperpustakaan itu. "Dari sinilah kemudian saya tekun mempelajari kendala dalam beternak ayam dan akhirnya dapatlah saya solusinya," ucapnya dengan bangga.
Menurutnya saat ini ia telah memiliki sekitar lima ratus ekor lebih ayam jenis bangkok yang harga per ekornya mencapai Rp. 1,5 juta. Bahkan katanya lagi hampir setiap hari ayamnya ada yang laku. "Disamping itu istri saya yang saat ini mengelola cateringpun memanfaatkan perpustakaan dalam mencari referensi," tukasnya.
Apa yang dikatakan wahid diamini Bupati Pamekasan Ahmad Syafei. "Bagaimana rakyat bisa maju, kalau tidak suka baca apalagi di daerah, maka tahun 2004 saya katakan Pamekasan harus punya perpustakaan yang digemari dan didatangi oleh masyarakat," tuturnya.
Lantas ia pun membangun perpustakaan yang representatif sebagai taman baca dan tempat rekreasi anak anak. Bahkan ia menepis anggapan jika kepala perpustakaan atau kepala arsip itu adalah orang orang buangan. "Ndak bener itu jika kepala perpustakaan atau kepala arsip itu orang orang buangan, jangan beranggapan seperti itu," tandasnya pula.