Gadis Cantik Pedagang Salad Buah | Bali Tribune
Diposting : 28 April 2022 05:35
M1 - Bali Tribune
Bali Tribune/Era Adnyani, penjual salad buah di Banjar Umahanyar, Mambal, Abiansemal, Mengwi, Badung.

balitribune.co.id | Denpasar - Menjadi seorang wirausahawan atau karyawan kantoran merupakan pilihan hidup setiap orang. Dan bagi Ni Luh Era Adnyani (22) lulusan Sarjana Manajemen Ekonomi Universtas Warmadewa ini, lebih menyukai tantangan dengan memilih menjadi wirausahawan.

Gadis cantik kelahiran 1999 asal Mambal, Abiansemal, Kabupaten Badung ini, memulai usahanya itu pada 2020 kala masih dibangku kuliah. Dan setelah menggondol ijazah sarjana ia lebih fokus mengurus bisnisnya itu.

Era memang lebih menyukai untuk berbisnis ketimbang menjadi pegawai kantoran. Dan pilihan itu bukan tanpa resiko. Namun, bagi Era Adnyani, jika ingin menjadi pemimpin bagi diri sendiri, maka pekerjaan wirausahawan itu akan sesuai,

"Alasan saya membuka bisnis ini yaitu karena saya sangat suka berbisnis. Selain itu juga saya ingin menambah uang jajan dengan hasil sendiri. Itu sebab, saya lebih suka buka usaha sendiri dibanding kerja sebagai pegawai," kata Era tentang alasannya memilih berbisnis.
 
"Mulai bisnis sejak Maret 2020. Saya membuka bisnis ini pada saat masih kuliah, biar menambah kegiatan saya selain kuliah dan berorganisasi di kampus" ujar gadis asal Mambal itu.

Menurut Era, dalam sebulan bisa meraup untung hingga Rp3 juta. “Harga salad buah dari kisaran Rp10.000 hingga Rp50.000. Sedangkan untuk dessert dibandrol seharga Rp5.000 sampai Rp10.000,” kata Era menjelaskan.

"Penghasilan tidak selalu menentu, baik harian atau bulanan. Ya, kadang untung dan juga kadang rugi, tapi ruginya bukan berate rugi yang besar. Krena saya kadang dominan rugi ke bahan, soalnya bahannya seperti buah-buahan jadinya tidak tahan begitu lama. Tapi kalau dihitung-hitung masih dapat untung sampai Rp3 juta sebulan" ujar pemilik Dapurku ini.
Penjualan Salad Buah produksi Era Adnyani ini, ternyata sudah merambah kabupaten Badung, Kota Denpasar hingga Tabanan.

Dalam persaingan usaha yang begitu ketat, pemilik Dapurku ini memiliki strategi sendiri untuk mempertahankan bisnisnya. Mulai dari melakukan sistem COD kepada pembeli, promosi di media sosial, dan juga menyeimbangkan harga di masa pandemi. Dan juga tentunya harus mengutamakan kualitas dan rasa.

"Saya harus lebih rajin mempromosikan jualan saya setiap harinya entah itu lewat sosial media dan dengan cara lainnya termasuk dengan sistem COD,” kata Era tentang kiat-kiatnya.

Selain itu, juga dengan menambah menu di jualan saya dengan harga yang terjangkau dimasa pandemi ini. Walaupun banyak pesaing yang baru namun tidak membuat dirinya down atau tidak bersemangat lagi untuk berbisnis.

“Karena prinsip saya berbisnis itu berani bersaing, berani untung dan juga rugi, karena bisnis saya di bidang makanan jadi  mesti selalu mengutamakan rasa, kualitas dan juga harga," tutupnya.