BALI TRIBUNE - Seorang buronan interpol asal Tiongkok, Chen Liang (34) ditemukan nyaris tewas di dalam rumah tahanan (Rutan) Imigrasi Badung, Kamis (20/4) pukul 09.00 Wita. Pria berpaspor E02784855 ini ditemukan terkapar dalam kondisi pingsan berlumuran darah. Ia coba bunuh diri dengan cara memutus urat nadi tangan kirinya dengan pecahan kursi plastik.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Ngurah Rai Badung, Ari Budijanto mengatakan, ia diamankan di terminal kedatangan internasional Bandara Ngurah Rai, Rabu (19/4) pukul 02.30 Wita setelah turun dari pesawat Thai Airways dengan nomor penerbangan 431 tujuan Bangkok-Denpasar.
“Kita punya sistem yang konek dengan interpol, sehingga ada buronan interpol pasti langsung ketahuan dan dilakukan penangkapan. Bukan hanya itu, jika ada turis yang terlibat kasus besar di negaranya atau di negara lain, lalu masuk Bali pasti ketahuan,” ungkapnya.
Saat diamankan, ia tidak melakukan perlawan apapun. Sebuah koper miliknya pun diperiksa dan nihil barang yang mencurigakan. Ia terlibat kasus penipuan di negaranya. Bahkan, ia sedang menjalani proses hukum di negaranya dengan acaman penjara seumur hidup. Setelah diamankan, pihaknya langsung menginformasikan ke Mabes Polri melalui Hubinter dan pihak Polda Bali.
Rencananya, buronan ini akan diserahkan kepada pihak Polda Bali kemarin pagi. “Sambil menunggu anggota dari Polda, dan pada pukul 08.30 Wita saat hendak diambil dari dalam tahanan, ditemukan pingsan berlumuran darah dengan luka terbuka di pergelangan tangan kirinya,” terangnya.
Mengetahui hal itu, pihak Imigrasi langsung melarikannya ke klinik pengobatan BIMC Nusa Dua. Sementara dari rekaman CCTV di dalam rumah tahanan terlihat jelas pria ini melakukan aksi tersebut dengan cara menghancurkan kursi plastik yang sebelumnya dipakai oleh seorang tahanan struk di dalam sel itu lalu pecahannya yang tajam dipakai untuk menusuk urat nadi tangannya.
“Sehingga terjadi pendarahan yang menyebabkan ia pingsan. Dugaan kami, dia itu mau bunuh diri. Sebab dia juga sempat mengikat kain di plafon toilet. Kemungkinan dia takut gantung diri, makanya pakai cara tusuk urat nadi,” tukas Budijanto.